Makassar (Antaranews Sulsel) - Ketua DPRD Sulawesi Selatan HM Roem mengeluhkan layanan penerbangan Garuda Indonesia Airlines yang dianggap tidak profesional saat berada di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin untuk menuju Jakarta dalam rangka kedinasan.

"Pelayanan Garuda Indonesia kali ini benar-benar buruk. Saya penumpang kelas bisnis, sesuai aturan seharusnya penumpang bisnis tidak melewati Garbarata tapi diantar khusus pakai mobil mini van, ini malah diarahkan ke mobil shuttle bus seperti penumpang kelas ekonomi," tutur Roem kepada wartawan di ruang kerjanya, Makassar, Selasa.

Kejadian tersebut, kata dia, terjadi pada 29 Desember 2017, kala itiu dirinya akan berangkat ke Jakarta untuk keperluan dinas. Sebagai pejabat negara tentu fasilitas dijamin, namun malah sebaliknya bergabung dengan kelas ekonomi.

"Saya tidak masalah mau diatar di kelas bisnis atau ekonomi, tetapi yang menjadi masalah adalah pelayanannya. Pihak Garuda tidak menjelaskan mengapa saya diikutkan ke penumpang ekonomi menggunakan bus, seharusnya ada konfirmasi diawal," sesal mantan Bupati Sinjai ini.

Kendati demikian, pihaknya tidak mempersoalkan, tetapi menjadi pengalaman kedepannya agar pelayanan penerbangan Garuda Indonesia senagai maskapai penerbangan nomor satu, mesti mengutamakan pelayanannya sesuai dengan visi misinya.

Menurut dia, Garuda Indonesia sebagai maskapai terbaik dengan slogannya the first airlines, semestinya tidak memperlakukan penumpangnya seperti itu, atau paling tidak ada penyampaian diawal bahwa ada kendala, sehingga bisa dimengerti

"Dengan kejadian ini tentu menjadi pelajaran bersama, maskapai Garuda Indonesia harus lebih fokus pada pelayanan, apalagi saya rasakan diakhir tahun, tahun ini semoga bisa lebih baik dari tahun lalu," tambah Ketua Harian Partai Golkar Sulsel ini menyarankan. Kasihan nama besar Garuda bisa

Sementara Vice Presiden (VP) Sulawesi, Kalimantan, Papua Region PT Garuda Indonesia, I Wayan Supatrayasa saat dikonfirmasi terkait dengan layanan penerbangan Garuda Indoenesia melalui telepon selularnya tidak dijawab begitupun disampaikan melalui pesan pendek enggan direspon.

Pewarta : Muh Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024