Mamuju (Antaranews Sulsel) - Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat akan segera mengoperasikan kapal feri mini yang akan melayani rute pelayaran dari Kota Mamuju menuju kawasan kepulauan Balabalakang.

"Operasional dan pendukungnya sudah siap sementara proses pengerjaannya tinggal tahap penyelesaian. Nantinya, kami akan lakukan uji coba dulu apakah pada awal atau akhir Januari sebab kami masih melihat kondisi gelombang," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mamuju H Zulkifli Rahman, saat mendampingi Bupati meninjau pengerjaan kapal feri mini di kawasan perumahan nelayan di Desa Sumare, Selasa.

Kapal yang menelan anggaran Rp1.764. 464 tersebut, kata Zulkifli, nantinya akan menampung sekitar 200 orang yang akan menggunakan bahan bakar harian 1.000 liter dan 2.000 liter bahan bakar cadangan.

"Dengan kapasitas bahan bakar itu sehingga dalam pengoperasian nantinya bisa dipakai pulang pergi dari Mamuju ke Balabalakang," terangnya.

Sementara itu Bupati Mamuju Habsi Wahid mengungkapkan kapal feri mini yang pengerjaannya sudah dalam tahap penyelesaian tersebut merupakan salah satu janji pemerintah daerah yang diperuntukkan khusus bagi masyarakat kepulauan Balabalakang.

Menurutnya, kapal tersebut dapat membantu masyarakat Balabalakang bukan hanya transportasi tetapi juga perekonomian masyarakat yang bisa langsung dibawa ke Kota Mamuju.

"Dalam waktu dekat kapal feri mini akan segera dioperasikan. Mungkin sisa hanya pembenahan sedikit dan pengecatan kemudian kami akan membuat syukuran untuk diluncurkan selanjutnya dilakukan uji coba sejauh mana kapasitas kapal ini," ucapnya.

"Setelah dilakukan uji coba, kami akan serahkan kepada pemerintah Kecamatan Bala-balakang untuk dioperasionalkan tentunya untuk kepentingan masyarakat yang ada disana," terang Habsi Wahid.

Bupati mengaku bangga sebab pembuatan kapal feri mini itu merupakan hasil produksi warga lokal.

"Inilah kebanggan kami sebab masyarakat Sumare sudah mampu memproduksi kapal dengan kapasitas besar. Tentunya selaku pemerintah saya mengharapkan para pekerja yang notabene masyarakat asli Sumare terus meningkatkan kemampuan sehingga bisa terus berkembang dan tidak menutupkemungkinan bisa memproduksi kapal yang lebih modern," ujar Habsi Wahid.

Salah seorang pekerja, Rusman mengatakan jumlah pekerja dalam pembuatan kapal feri mini tersebut sebanyak delapan orang dan kesemuanya masyarakat asli Sumare.

"Pekerjaannya memasuki tahap perampungan. Kapal feri mini ini kami kerjakan pada April 2017 dan sampai sekarang pengerjaannya sudah sekitar delapan bulan," ujar Rusman.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024