Makassar (Antaranews Sulsel) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) telah merampungkan revisi `master plan` proyek pembangunan Stadion Olahraga Barombong Kota Makassar.
"Revisi master plan tersebut telah kami serahkan ke Sekretaris Daerah Sulsel untuk ditetapkan," kata Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Sulsel Muhlis Mallajareng di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan luas area master plan yang akan ditetapkan sebesar 11,36 hektare, termasuk lahan hibah dari PT GMTD seluas 3,35 hektare.?
Master plan tersebut, kata dia, akan menjadi dasar untuk pembuatan sertifikat fasilitas olahraga tersebut.
"Jadi nantinya tidak bisa lagi ada yang mengklaim kepemilikan lahan tersebut," ucapnya.
Ia juga menjelaskan bangunan rumah toko (ruko) milik GMTD yang berada dalam area master plan akan digunakan sebagai fasilitas pendukung seperti asrama atlet.
"Kita sudah sepakat dengan pihak GMTD bahwa bangunan tersebut akan jadi fasilitas pendukung stadion," kata dia.
Ia mengatakan untuk tahun 2018, selain APBD, pembangunan stadion ini memperoleh anggaran sebesar Rp9 miliar dari APBN.
Alokasi dari APBN tersebut, kata dia, akan difokuskan untuk pembenahan lapangan utama agar sesuai standar lapangan internasional.
"Untuk anggaran APBN, akan ditenderkan di pusat, kemungkinan akan menggunakan kontraktor yang mengerjakan Stadion Gelora Bung Karno," ujarnya.
Sementara anggaran APBD yang sebesar Rp55 miliar, kata dia, akan digunakan untuk pembangunan atap,?kursi, drainase dan jalan pendukung.
"Revisi master plan tersebut telah kami serahkan ke Sekretaris Daerah Sulsel untuk ditetapkan," kata Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Sulsel Muhlis Mallajareng di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan luas area master plan yang akan ditetapkan sebesar 11,36 hektare, termasuk lahan hibah dari PT GMTD seluas 3,35 hektare.?
Master plan tersebut, kata dia, akan menjadi dasar untuk pembuatan sertifikat fasilitas olahraga tersebut.
"Jadi nantinya tidak bisa lagi ada yang mengklaim kepemilikan lahan tersebut," ucapnya.
Ia juga menjelaskan bangunan rumah toko (ruko) milik GMTD yang berada dalam area master plan akan digunakan sebagai fasilitas pendukung seperti asrama atlet.
"Kita sudah sepakat dengan pihak GMTD bahwa bangunan tersebut akan jadi fasilitas pendukung stadion," kata dia.
Ia mengatakan untuk tahun 2018, selain APBD, pembangunan stadion ini memperoleh anggaran sebesar Rp9 miliar dari APBN.
Alokasi dari APBN tersebut, kata dia, akan difokuskan untuk pembenahan lapangan utama agar sesuai standar lapangan internasional.
"Untuk anggaran APBN, akan ditenderkan di pusat, kemungkinan akan menggunakan kontraktor yang mengerjakan Stadion Gelora Bung Karno," ujarnya.
Sementara anggaran APBD yang sebesar Rp55 miliar, kata dia, akan digunakan untuk pembangunan atap,?kursi, drainase dan jalan pendukung.