Makassar (Antaranews Sulsel) - Universitas Hasanuddin (Unhas) mengusulkan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo sebagai guru besar atau profesor tidak tetap.

"Iya benar (pengusulan Syahrul sebagai Guru Besar), ini sudah dibahas di senat fakultas," kata Kepala Humas dan Protokoler Unhas Ishaq Rahman di Makassar, Sabtu.

Usulan tersebut, lanjutnya, akan diajukan kepada Menteri Ristekdikti untuk disetujui. Jika memenuhi syarat, Syahrul bakal menerima gelar guru besar tidak tetap.

Berdasarkan pasal 72 ayat 5 UU Nomor 12 Tahun 2012, Menteri dapat mengangkat seseorang dengan kompetensi luar biasa pada jenjang jabatan akademik profesor atas usul perguruan tinggi.?

Selain itu, pasal Permendikbud Nomor 40 Tahun 2012 menyebutkan bahwa Menteri dapat menetapkan seseorang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa untuk diangkat sebagai profesor/guru besar tidak tetap pada perguruan tinggi berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.?

Beberapa tokoh yang telah diberikan gelar guru besar tidak tetap seperti Susilo Bambang Yudoyono dari Universitas Pertahanan Nasional dan Otto Hasibuan dari Universitas Jayabaya.

Menanggapi hal ini, Gubernur Syahrul mengatakan jika nantinya mendapatkan gelar profesor merupakan penghargaan bagi dirinya.

`Menjadi profesor ini penghargaan untuk saya, tetapi bagi saya ini lebih banyak bagaimana mempertanggungjawabkan kepakaran yang ada," sebutnya.

Ia mengatakan selama ini lebih banyak menjalankan praktek pemerintahan dan hukum tata negara.

"Oleh karena itu, saya tidak ingin hanya dikukuhkan tetapi ingin membuktikan, kalau itu dianggap layak terima kasih. Tentu tidak semua orang setuju, tetapi menurut saya ini harus dipertanggungjawabkan dunia akhirat," tutur gubernur yang telah menghasilkan 16 judul buku ini.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024