Mamuju (Antaranews Sulsel) - Kapolres Majene Kapolres AKBP Asri Effendy SIK memaparkan tentang bahaya terorisme dan radikalisme di hadapan peserta seminar dan kemah kebangsaan pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).

"Aksi kekerasan dalam menebar teror dan kekerasan untuk memaksakan tercapainya tujuan merupakan definisi secara umum tentang apa itu terorisme dan radikalisme," kata Kapolres Majene pada acara seminar tersebut di Majene, Jumat.

Kapolres mengajak seluruh peserta seminar untuk mengenali ciri-ciri paham dan jangan tertulari dengan kegiatan radikalisme atau terorisme.

"Di antaranya mendadak antisosial, menghabiskan waktu dengan komunitas rahasia, emosional bila bicara politik dan keagamaan, curiga dan kritik berlebihan terhadap masyarakat umum dan pemerintah," katanya.

Selain itu, lanjut dia, mereka memutuskan komunikasi dengan orang tua dan keluarga, dan cenderung tidak senang dengan ulama dan organisasi moderat.

"Dalam menangkal hal tersebut, tentunya perlu peningkatan keyakinan beragama yang baik dan benar, tingkatkan rasa kebangsaan dan cinta Tanah Air dan sikap toleransi serta empati kepada sesama," ujarnya.

"Kenali individu dan kelompok yang mengajarkan kebencian dan kekerasan, laporkan kepada pihak berwajib sebagai bentuk kepedulian kita," ujarnya lagi.

Ia berharap kepada generasi muda hendaknya membentengi diri dan keluarga dengan pemahaman agama yang baik dan benar serta ikut berperan serta dalam setiap langkah untuk memerangi radikalisme pro kekerasan dan terorisme.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024