Mamuju(Antaranews Sulsel)- Nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Sulawesi Barat sebesar 108,89 atau turun sekitar 1,35 persen dibandingkan NTP pada Desember 2017.

"Untuk skala nasional, NTP bulan Januari 2018 sebesar 102,92 turun atau turun sebesar 0,14 persen dibandingkan bulan Desember 2017, sementara inflasi perdesaan sebesar 1,22 persen," kepala Bidang Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Sulbar, Markus Uda di Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan, inflasi perdesaan di Sulbar pada Januari 2018 sebesar 1,55 persen, yang secara umum dipicu oleh meningkatnya meningkatnya semua indeks harga kelompok pengeluaran.

Menurut dia, NTP menurut subsektor tercatat untuk subsektor tanaman pangan (NTP-P) 100,95, subsektor hortikultura (NTP-H) 108,27, subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-R) 116,56, Subsektor Peternakan (NTP-T) 105,51, dan subsektor perikanan (NTN) 108,17

"Inflasi di daerah perdesaan terjadi di seluruh provinsi diIndonesia, tertinggi di Bangka Belitung 2,13 persen dan terendah di Aceh 0,40 persen, sementara Sulbar menempati urutan kelima dari 33 provinsi yang mengalami inflasi perdesaan," katanya.

Ia menyampaikan NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani merupa salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan daya beli petani petani.

"NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian barang dan jasa yang dikomsumsi maupun untuk biaya produksi semakin tinggi NTP semakin kuat pula kemampuan dan daya beli petani," katanya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024