Makassar (Antaranews Sulsel) - Sejumlah pejabat Pemerintah Kota Makassar diperiksa oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Makassar terkait dengan netralitas aparatur sipil negara (ASN) dalam pemilihan kepala daerah serentak.

"Kami langsung merespon setelah adanya beredar foto salam dua jari pejabat bersama dengan bakal calon wali kota Makassar," ujar Ketua Panwaslu Makassar Nursari di Makassar, Jumat.

Adapun pejabat-pejabat yang telah diperiksa dan akan diperiksa yakni, pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Makassar Baso Amiruddin, Asisten I kota Makassar Muh Sabri, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Andi Bukti Djufrie.

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Fathur Rahim, Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Muhammad Takdir, Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Ismail Hajiali, Kepala Dinas Tata Ruang Kota Makassar Ahmad Kafrawi dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Andi Muhammad Yasir.

Nursari mengatakan, para pejabat Pemkot Makassar itu dipanggil oleh Panwaslu hanya untuk mengklarifikasi bukti-bukti salam dua jari yang dilakukan bersama dengan bakal calon wali kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

"Kita panggil dulu untuk mengklarifikasi bukti yang kami miliki dan ini sedang kita dalami juga. Sudah ada beberapa yang sudah kami periksa dan yang lainnya juga masih akan diperiksa," katanya.

Sementara itu, Plt Sekda Makassar Baso Amiruddin mengatakan, salam dua jari bukanlah simbol dari keberpihakan terhadap salah satu pasangan calon wali kota melainkan adalah program yang sudah tertuang dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Ini bukan simbol dukungan kepada salah satu calon wali kota dan ini tidak ada hubungannya dengan pilkada atau politik karena simbol dua jari adalah simbol dua kali tambah baik yang ada dalam RPJMD," jelasnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024