Makassar (Antaranews Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Kota Parepare yang dipusatkan di Kebun Raya Jompie (KRJ), Parepare, Selasa.

"Saya lihat ini kebun. Kenapa pilih tempat ini, bagus banget, saya suka, memberikan suasana yang berbeda," kata Syahrul saat membuka puncak acara Peringatan HUT ke-58 Kota Parepare tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Syahrul berpesan agar Parepare harus menjadi kota yang dinamis dan nyaman, karena kota yang maju, menurut Syahrul, tidak harus berbicara tentang industri, tetapi juga tentang kenyamanan.

Ia juga mengatakan pencapaian Kota Parepare sejauh ini bukan karena dirinya sebagai gubernur, dan Wali Kota Parepare semata, tetapi dukungan dari masyarakat.

"Saya, kamu dan kita berhasil, bukan cuma Syahrul. Itu berarti kita, dan keamanan adalah nomor satu," sebutnya.

Ia juga menitipkan agar Parepare dijaga dengan baik, walaupun dirinya sudah tidak menjabat lagi sebagai gubernur.

"Saya akan tinggalkan jabatan ini, dan bupati-wali kota yang ada, jaga ini, sebagai penanggungjawab. Izinkan saya meninggalkan ini. Bagi saya, jabatan adalah daki-daki, terima kasih atas dukungan masyarakat Parepare sejauh ini," ucapnya.

Sementara, Wali Kota Parepare Taufan Pawe berkali kali menyanjung Syahrul. Ia menyebut gubernur dua periode ini selain sebagai pemimpin, juga sebagai guru dan kakak.

"Bapak Gubernur, Pak Syahrul bukan hanya seorang pemimpin, kakak, tapi juga guru yang mampu mentransformasikan ilmunya sehingga Parepare maju,"ujarnya.

Atas bimbingan Syahrul, lanjutnya, ia mampu membawa Parepare menjadi kota berprestasi dengan 113 prestasi tingkat nasional dan internasional dibawah kepemimpinannya.

Ia mengungkapkan pendapatan perkapita masyarakat Parepare tahun 2015 sebesar Rp 36,4 juta meningkat di tahun 2016 sebesar Rp 39,4 juta. Sementara, pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 6,28 persen, pada tahun 2016 sebesar 6,87 persen.

Di sisi lain, angka harapan hidup 2015 pada usia 70,59 tahun menjadi 70,64 tahun di tahun 2016. Sedangkan angka kemiskinan 2016 sebesar 5,73 persen dan 2017 sebesar 5,70 persen.

Taufan mengaku meniru gaya kepemimpinan Syahrul. Misalnya ketika harus berhadapan dengan pemerintah pusat, saat memperjuangkan kepentingan rakyatnya yang dianggap tepat.

"Saya sebagai anak didiknya, saya berani mengambil tindakan. Selama itu untuk rakyat jangan takut. Saya terinspirasi oleh beliau," sebutnya.

Usai sambutan, Taufan juga membacakan sebuah puisi berjudul "Kesatria Pembawa Cahaya" dan menghadiahkan sebuah badik.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024