Makassar (ANTARA Sulsel) - Sekitar 1.000 orang massa Hizbut Tahrir Wilayah Sulsel mengecam invasi tentara Israel dalam kompleks Masjid Al Aqsa di Yuresalem di seputar jalan protokol kota Makassar dan Masjid Almarkaz Al Islami, Minggu.

Unjukrasa solidaritas sekitar 1.000 orang massa yang didominasi oleh kaum perempuan dan anak-anak ini mengambil start di depan Monumen Pembebasan Irian Barat, Mandala, jalan Jenderal Sudirman. Kemudian long march menuju masjid Al Markaz Al Islami di jalan Masjid Raya, yang berjarak sekitar tujuh kilometer.

Dalam aksinya di monumen Mandala, selain berorasi mereka juga membakar bendera yang bergambar lambang Zionis, milik bangsa Israel.

Mereka juga berduka cita atas matinya Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tidak berkutik menghadapi Israel beserta sekutunya serta mendorong pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk melakukan inisiasi perdamaian dan kemerdekaan atas rakyat Palestina.

Bidang Humas Hizbut Tahrir Sulawesi Selatan (Sulsel), Hasanuddin Rasyid, mengungkapkan, Hizbut Tahrir mengutuk keras tindakan brutal tentara Israel terhadap warga Palestina dan meminta agar warga Israel keluar dari tanah Palestina.

Penyerangan tentara Israel dan upaya pembongkaran pondasi Masjidil Aqsa di tanah Yerusalem Palestina adalah bagian dari tindakan Yahudinisasi.

"kedudukan Masjidil Aqsa bagi umat Islam di tanah yang dikuasi oleh bangsa Zionis adalah sangat penting. Untuk itu mari kita rapatkan barisan, " ungkapnya.

Massa yang kebanyakan berasal dari Hisbut Tahrir Kabupaten Gowa, Maros dan Makassar ini juga mendesak kepada negera-negara Islam Dunia agar dapat mengirimkan pasukan perdamaian nya ke tanah konflik Palestina, terutama negara Indonesia.

"Negara-negara islam besar dunia harus bersatu mengutuk tindakan Israel. Kami mendesak kepada pemerintah dan Militer Indonesia agar mengirimkan pasukan Garuda
ke Palestina, " desaknya

Dari Mandala, mereka long march dengan melalui jalan Sudirman, jalan Gunung Bulusaraung, dan finish di jalan Masjid Raya, tepatnya depan masjid Al Markaz Al Islami.

Aksi damai yang melintasi jalan-jalan protokol Makassar ini juga sempat mengganggu arus lalu lintas dan memacetkan arus lalu lintas di depan Masjid Al Markaz Al Islami

Di jalan depan Mesjid Al-Markaz, pengunjuk rasa, terus menyerukan kepada masyarakat Makassar, khususnya ummat Islam Indonesia untuk bersatu mengutuk Israel.

Juga menyerukan kepada para khatib, ulama dan tokoh agama untuk mengingatkan ummat islam akan pentingnya kedudukan mesjid Al-Aqsha, dalam upaya Yahudinisasi.

(PSO-101/O001)



Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024