Makassar (Antaranews Sulsel) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV mengirim dua unit alat "fix crane" untuk dioperasikan di Pelabuhan Merauke yang dijadwalkan beroperasi pada minggu kedua Maret 2018.

 Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan PT Pelindo IV (Persero) Farid Padang, di Makassar, Rabu, mengatakan dengan kedatangan dua unit fix crane ini diharapkan sirkulasi barang yang keluar dan masuk melalui Pelabuhan Merauke menjadi lebih cepat.

"Selama ini, Pelabuhan Merauke hanya mengandalkan crane kapal untuk melakukan bongkar muat barang. Semoga dengan dua unit fix crane yang baru tiba di Pelabuhan Merauke, produktivitas bongkar muat menjadi lebih tinggi dan otomatis waktu tunggu kapal juga menjadi lebih cepat," kata Farid.

Dia mengatakan, selama ini antrean kapal di Pelabuhan Merauke mencapai 3-4 hari. Dengan dua alat baru tersebut, diharapkan waktu bongkar muat bisa 1 hari, sehingga kapal bisa lebih cepat keluar dari area pelabuhan.

Menurut Farid, dengan adanya dua unit alat fix crane tersebut, maka Merauke akan segera memproses peningkatan status pelabuhan dari konvensional menjadi terminal peti kemas.

General Manager PT Pelindo IV Cabang Merauke Ayub Rizal menambahkan selama ini produktivitas bongkar muat dengan crane kapal mencapai 8 hingga 12 box per jam.

"Dengan fix crane, produktivitas bongkar muat barang dari atas  kapal akan menjadi 24 box per jam, atau bahkan bisa lebih," ujarnya.

Pelabuhan Merauke yang terletak di Provinsi Papua ini memiliki lapangan penumpukan seluas 2 hektare, dengan trafik mencapai 30.000 TEUs per tahun.

Ayub berharap, dengan lancar sirkulasi barang yang dibongkar menggunakan dua alat fix crane yang baru saja didatangkan, akan memicu peningkatan trafik di lapangan penumpukan yang ada.

Sejauh ini, lanjut dia, setiap minggu Pelabuhan Merauke selalu kedatangan dua kapal yang mengangkut barang berupa sembako dan barang kebutuhan lainnya.

Sedangkan dari Pelabuhan Merauke, kapal barang tersebut akan mengangkut beras untuk dikirim ke provinsi lainnya di Papua, dan ikan beku yang dilabuhkan ke Surabaya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024