Pangkep, Sulsel (Antaranews Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo disambut Tari Maggiri yang dibawakan oleh para bissu pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).

"Ritual ini merupakan penyambutan dan puji-pujian kepada pemimpin terhormat, agar bisa menjalankan pemerintahan dengan baik," kata Bissu Eka usai gelaran tarian tersebut di Kabupaten Pangkep, Sabtu.

Tarian Maggiri, kata dia, merupakan tarian yang mempergunakan sebilah keris pusaka yang mengandung unsur mistis di dalamnya. Tari spiritual kaum bissu yang sudah berusia ratusan tahun.

Dalam tarian tersebut, para bissu berpakaian adat lengkap dan berdandan sedemikian rupa, berjalan sambil menari di depan Gubernur Syahrul, kemudian mereka menusukkan keris ke arah tubuh mereka.

Bissu sendiri merupakan golongan dalam masyarakat Bugis kuno, yang memiliki dua elemen gender manusia yakni laki-laki dan perempuan. Artinya, bissu diperankan oleh laki-laki yang memiliki sifat perempuan. Mereka akan berpenampilan layaknya perempuan dengan pakaian dan tata rias feminim, namun tetap memakai atribut maskulin. Mereka biasanya berperan dalam ritual adat.

Selain tarian tersebut, Syahrul juga disambut ikrar Angngaru dan tarian-tarian tradisional yang menceritakan tentang pengantin baru dan kehidupan baru.

HUT ke-58 Pangkep ini dipusatkan halaman Rumah Sakit (RS) Pratama. Adapun tema HUT tahun ini "Dengan Kolaborasi Kita Mengentaskan Kemiskinan Melalui Pembangunan Desa Modern yang Produktif dan Berkarakter".

Dalam acara itu juga dilakukan seremonial peresmian berbagai proyek, termasuk proyek air mancur yang ada di halaman Rujab Bupati Pangkep, begitu juga proyek RS Pratama.

Beberapa agenda sekaitan Hari Jadi Kabupaten Pangkep tahun ini diantaranya, Pameran/Ekpo PruDes, OPD, Peresmian Proyek, Deklarasi Kabupaten Layak Anak dan Ramah Disabilitas, Pelayanan Terpadu AdminDuk, Pengobatan Gratis, Pasar Murah CSR Perusahaan.

Selain itu juga ada lomba-lomba permainan tradisional, malam ramah tamah dan musik tradisional, serta Seminar Jejak Ulama.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024