Makassar (Antaranews Sulsel) - Otoritas Jasa Keuangan Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) bersama Perseroan Terbatas Asuransi Jasindo terus mendorong peningkatan jumlah ternak sapi khususnya di wilayah Sulawesi Selatan untuk diasuransikan ke depan.

Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Kantor Regional 6 OJK Sulampua Andi Muhammad Yusuf di Makassar, Kamis, mengatakan tingkat atau jumlah ternak sapi yang diasuransikan memang masih cukup minim jika dibandingkan dengan produksi sapi di wilayah kerja Sulampua.

"Kabupaten Bone misalnya, mereka disana memiliki sapi hingga mencapai 400 ribu. Sementara jumlah yang diasuransikan masih begitu sedikit sehingga harus terus kita dorong," katanya.

Berdasarkan data menyebutkan hingga Desember 2017 telah tercatat sebanyak 11.594 ternak sapi di Sulawesi Selatan.

Meski sedikit namun jumlah itu mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan data Juli 2018 yang tercatat baru mencapai 3.331 ekor sapi.

"Jadi akan terus kita dorong agar para peternak di wilayah kerja kami bisa memahami pentingnya mengasuransikan ternak mereka," jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Bone mengatakan sampai saat ini terus fokus dalam program pengembangan peternakan untuk menjaga stok sapi khususnya di Sulawesi Selatan.

Wakil Bupati Bone, Ambo Dalle, mengatakan pihaknya masih memegang status sebagai daerah dengan produksi sapi terbesar di Sulsel dan urutan ketiga di seluruh Indonesia.

"Ternak kita di Kabupaten Bone ada sebanyak 400 ribu ekor. Setiap Lebaran kita bisa menjual dan menyuplai hingga 30 ribu ekor ke berbagai daerah lain," katanya.

Bahkan, kata dia, pihaknya telah sukses melakukan kerjasama dengan beberapa daerah lain yang juga tengah fokus dalam pengembangan ternak sapi seperti Bone Bolango (Gorontalo) ataupun Mamuju, Sulawesi Barat.

Untuk Kabupaten Bone Bolango, kata dia, pihaknya telah menyuplai sebanyak 6.000 bibit sapi setelah terjalin kerjasama antara kedua daerah. 

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024