Makassar (Antaranews Sulsel) - Perseroan Terbatas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) menerapkan sistem sertifikasi dan perizinan komoditas ekspor terintegrasi di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, untuk memangkas waktu yang dibutuhkan mengurus izin ekspor.

"Kami menggabungkan `trade net` dan `port net` sehingga dapat mempercepat prosedur ekspor, sekaligus penerbitan sertifikat-sertifikat," kata Dirut Pelindo IV, Doso Agung usai peresmian Kantor Instansi Sertifikasi Komoditi Strategis oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Makassar, Jumat.

Kantor Instansi Sertifikasi Komoditi Strategis yang berlokasi di Lantai 1 Kantor Terminal Petikemas Makassar (TPM) inilah yang memberikan pelayanan sistem sertifikasi dan perizinan terintegrasi ini.

Pihaknya, kata dia, akan mengembangkan sistem dan menghubungkannya dengan Sucofindo secara nasional, sehingga pelayanan booking kapal dapat dilakukan satu pintu.

Hadirnya sistem ini, ujarnya, merapikan sistem impor dan memungkinkan koordinasi dengan 13 kementerian dan lembaga yang terkait dengan ekspor.

Dengan sistem yang ada ini, katanya, dwelling time di Pelabuhan Soekarno Hatta adalah yang terbaik di Indonesia.

"`Dwelling time` di Pelabuhan Soekarno Hatta ini hanya 1,2 hari, sementara di Tanjung Priok, dan pelabuhan lain masih di atas 3 hari," ucapnya.

Volume kontainer, kata dia, telah meningkat pesat dari 48 kontainer per bulan meningkat hingga 2800 kontainer per bulan.

Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Hadi Basalamah mengatakan sistem ini merupakan yang pertama di Indonesia. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor Sulsel.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024