Tobadak (Antaranews Sulsel) - Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menugaskan para mahasiswanya melalui praktik kerja lapangan (PKL) untuk membantu kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Mamuju Tengah.

"Provinsi Sulbar menduduki peringkat ketiga setelah Aceh dan Papua dalam hal kejadian stunting. Ini sebuah ironi karena daerah ini merupakan salah satu lumbung bahan pangan," kata Direktur Poltekkes Provinsi Sulbar Andi Salim, SKM, MKes di Tobadak, Kamis.

Ia mengatakan kehadiran mahasiswa PKL Poltekkes tahun 2018 diharapkan mampu mengakomodir semua kebutuhan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk kebutuhan gizi yang cukup.

"Melalui program PKL terpadu yang pertama kali dilaksanakan Poltekkes ini diharapkan mampu mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui pendekatan berbagai aspek, baik keperawatan, kesehatan lingkungan, kebidanan dan gizi.

Menurut Salim, Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah memberikan sambutan yang baik terhadap keberadaan mahasiswa PKL Poltekkes di daerah otonomi baru mekar dari Kabupaten Mamuju pada tahun 2014 itu.

Sementara itu Asisten I Setda Kabupaten Mamuju Tenga saat penerimaan mahasiswa PKL Poltekkes itu mengatakan bahwa pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan dasar yang kedua, setelah pendidikan yang harus disiapkan pemerintah.

Menurut dia, Kabuoaten Mamuju Tengah merupakan daerah yang masih berkembang dan membutuhkan dukungan dari banyak pihak untuk membantu terselenggaranya pelayanan kesehatan yang memadai.

Ia juga mengatakan program PKL Terpadu Poltekkes merupakan sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu serta memberi kontribusi bagi pelayanan kesehatan mendasar di Kabupaten Mamuju Tengah.

"Kami berharap kerja sama ini tidak berhenti pada program PKL Terpadu tauhun 2018, tapi diharapkan terus berlanjut, dan jika perlu seluruh kecamatan di daerah ini dapat menjadi lokasi PKL untuk dapat menjangkau permasalahan kesehatan hingga wilayah pinggiran perkotaan," ujarnya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024