Makassar (Antaranews Sulsel) - Koordinator Kordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IX Sulawesi, Prof Jasruddin Daud mengatakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang bermasalah tidak boleh menerima mahasiswa baru.

"Bagi perguruan tinggi yang bermasalah, sudah jelas tidak boleh menerima mahasiswa baru dan itu sudah menjadi konsekuensi," kata Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi Prof Jasruddin di Makassar, Selasa.

Untuk seluruh perguruan tinggi yang kini melakukan pembinaan, pihaknya sudah menegaskan agar tidk lagi menerima mahasiswa baru jika status kampus mereka bermasalah baik terkait akreditasi maupun yang lainnya.

Namun ia belum bersedia menyebutkan kampus mana saja yang masuk dalam status bermasalah dan tidak boleh menerima mahasiswa baru karena masih memiliki potensi untuk memperbaiki kekurangan dan menjadi masalah di kampus tersebut.

"Kita tidak boleh menghakimi perguruan tinggi itu karena setiap orang berpeluang bisa baik lagi, kita hanya ingin mengajak mereka untuk sama-sama memperbaiki. Jika disebutkan juga tidak adil karena saya yakin masih ada yang belum ketahuan," ujarnya.

Ia menjelaskan, paradigma masa lalu yang digunakan kampus swasta tidak lagi diminati masyarakat karena pada ujungnya masyarakat sudah tahu bahwa kuliah disana tidak mendapatkan apa-apa. Itu juga menjadi konsekuensi atas perkembangan jaman dan semakin cerdasnya masyarakat untuk memilih kampus yang baik.

"Cukup banyak PTS yang masih dibina untuk perbaikan. Saya berharap teman-teman (kampus) sadar bahwa harus mengelola perguruan tinggi sesuai peraturan pemerintah yang ada," ujarnya.

Pihaknya juga meminta PTS jangan terlalu lambat dalam mengambil keputusan untuk perbaikan sebab akan merugikan mahasiswa karena tidak punya pilihan untuk melanjutkan atau berhenti pada pekerjaannya yang lain.

Ia memberikan tips dalam memilih perguruan tinggi yaitu yang paling utama harus cerdas melihat status akreditasi perguruan tinggi.

"Kemudian lihat akreditasi program studinya serta coba buka websitenya bagaimana alumninya dan daya serap alumninya," ujar dia.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024