Mamuju (Antaranews Sulbar) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Sulawesi Barat Netty Nurmuliawaty menyampaikan cara memilih telur berkualitas dengan telur yang sudah tidak layak konsumsi.

"Kami mengimbau masyarakat agar bisa memilih telur yang masih layak konsumsi dengan yang tidak sebab tidak menutupkemungkinan, ada telur yang sebenarnya sudah tidak baik dan tidak layak konsumsi tetapi masih dijual," kata Netty kepada Antara, di Mamuju, Rabu.

Ia menjelaskan, sebelum membeli telur masyarakat harus melihat penampilan luarnya.

"Kalau telur yang baru itu, penampakan kulit luarnya cerah tetapi kalau yang sudah lama kulitnya terlihat buram," ucapnya.

Langkah berikutnya lanjut dia, jika dibuka telur yang masih layak konsumsi pada bagian dalam telur akan sangat jelas terlihat pemisahan antara bagian putih telur dan bagian kuning telur.

"Kalau telur yang bagus itu, pemisahan bagian putih telur dan cairan yang encer dengan kuningnya jelas terlihat sementara jika telur yang sudah lama, putih telur dengan yang cairan encer sudah tidak jelas lagi," terang Netty.

Selanjutnya tambah Netty, telur yang layak konsumsi terlihat dari tekstur kuning masih kental sementara yang sudah tua itu sudah encer.

"Posisi kuning telur itu tidak akan terletak di tengah-tengah putih telur sebab pasti selalu berada di bagian pinggir. Satu lagi yang penting diperhatikan, jika ada gumpalan darah, itu menunjukkan bahwa telur tersebut sudah tua," jelas Kepala Balai POM Sulbar itu.

Penegasan Kepala Balai POM Sulbar itu juga menampik isu yang beredar di media sosial yang memperlihatkan, pada bagian kuning telur yang diklaim palsu tidak pecah saat kulitnya dibuka.

"Telur yang masih baru dan bagus itu, bagian kuningnya kental dan utuh," tutur Netty.

Ia juga kembali mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan isu yang beredar di media sosial, khususnya terkait telur palsu.

"Jadi, kami tegaskan bahwa isu telur palsu di media sosial itu adalah `hoax` atau berita bohong. Yang ada itu adalah telur yang lama dan sudah busuk," terang Netty.

Pewarta : Amirullah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024