Makssar (Antaranews Sulsel) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) mengatakan untuk realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Sulawesi Selatan pada Januari-Februari 2018 telah mencapai Rp1,05 triliun.
"Penyaluran KUR Sulsel selama Januari-Februari 2018 telah mencapai Rp1,05 triliun. Artinya sudah terealisasi sebesar 19,56 persen dari target penyaluran KUR untuk tahun ini sebanyak Rp5,39 triliun," kata Kepala OJK 6 Sulampua Zulmi di Makassar, Kamis.
Ia menjelaskan, realisasi KUR selama dua bulan pertama 2018 itu dipergunakan atau disalurkan kepada sebanyak 42.861 debitur yang berasal dari berbagai bidang baik dalam sektor produksi dan non produksi.
Untuk sektor produksi sendiri, berdasarkan data yang ada yakni masing-masing pertanian, perburuan dan kehutanan yang mencapai sebesar Rp331,7 miliar. Jumlah KUR ini untuk memodali sebanyak 15.466 debitur.
Selanjutnya dari bidang perikanan dengan total KUR sebesar Rp26,3 miliar dari total 1.236 debitur. Disusul kemudian sektor industri pengolahan yang mencapai Rp40,4 miliar untuk digunakan memodali sebanyak 1.546 debitur.
Kemudian masih dari sektor industri yakni bidang konstruksi dengan total KUR yang telah dikeluarkan sebesar Rp250 miliar dengan memodali sebanyak 1 debitur, serta jasa-jasa sebanyak 107 miliar dengan total debitur sebanyak 4.504 orang.
Sementara untuk sektor non produksi itu yakni ada bidang perdagangan dengan 549 miliar yang diberikan kepada 20.108 debitur.
Mengenai besarnya atau dominannya sektor perdagangan dan pertanian sebagai penyumbang terbesar terhadap KUR Sulsel, hal itu salah satunya dikarenakan sektor itu memang tengah menjadi sektor yang paling memiliki prospek.
Misalnya dari sektor perdagangan, maraknya bisnis kuliner di Makassar dan Sulsel ikut mendorong meningkatkan jumlah KUR. Khusus di Makassar, ini juga tentu tidak bisa dilepaskan dari komitmen Pemkot Makassar yang fokus dalam bisnis kuliner.
Keputusan menjadikan kuliner sebagai salah satu daya tarik bagi masyarakat atau wisatawan untuk berkunjung ke Kota Daeng, juga membuat dominasi perdagangan begitu siginifikan sejak kurang lebih dua tahun terakhir.
"Penyaluran KUR Sulsel selama Januari-Februari 2018 telah mencapai Rp1,05 triliun. Artinya sudah terealisasi sebesar 19,56 persen dari target penyaluran KUR untuk tahun ini sebanyak Rp5,39 triliun," kata Kepala OJK 6 Sulampua Zulmi di Makassar, Kamis.
Ia menjelaskan, realisasi KUR selama dua bulan pertama 2018 itu dipergunakan atau disalurkan kepada sebanyak 42.861 debitur yang berasal dari berbagai bidang baik dalam sektor produksi dan non produksi.
Untuk sektor produksi sendiri, berdasarkan data yang ada yakni masing-masing pertanian, perburuan dan kehutanan yang mencapai sebesar Rp331,7 miliar. Jumlah KUR ini untuk memodali sebanyak 15.466 debitur.
Selanjutnya dari bidang perikanan dengan total KUR sebesar Rp26,3 miliar dari total 1.236 debitur. Disusul kemudian sektor industri pengolahan yang mencapai Rp40,4 miliar untuk digunakan memodali sebanyak 1.546 debitur.
Kemudian masih dari sektor industri yakni bidang konstruksi dengan total KUR yang telah dikeluarkan sebesar Rp250 miliar dengan memodali sebanyak 1 debitur, serta jasa-jasa sebanyak 107 miliar dengan total debitur sebanyak 4.504 orang.
Sementara untuk sektor non produksi itu yakni ada bidang perdagangan dengan 549 miliar yang diberikan kepada 20.108 debitur.
Mengenai besarnya atau dominannya sektor perdagangan dan pertanian sebagai penyumbang terbesar terhadap KUR Sulsel, hal itu salah satunya dikarenakan sektor itu memang tengah menjadi sektor yang paling memiliki prospek.
Misalnya dari sektor perdagangan, maraknya bisnis kuliner di Makassar dan Sulsel ikut mendorong meningkatkan jumlah KUR. Khusus di Makassar, ini juga tentu tidak bisa dilepaskan dari komitmen Pemkot Makassar yang fokus dalam bisnis kuliner.
Keputusan menjadikan kuliner sebagai salah satu daya tarik bagi masyarakat atau wisatawan untuk berkunjung ke Kota Daeng, juga membuat dominasi perdagangan begitu siginifikan sejak kurang lebih dua tahun terakhir.