Mamuju (ANTARA Sulsel) - Warga Desa Karama, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, sejak dua pekan lalu terpaksa mengonsumsi ubi liar sebagai bahan makanan pokok

Salah seorang warga Karama, Sudirman, di Mamuju, Selasa, mengatakan, warga terpaksa mengonsumsi ubi liar, karena kemarau yag berkepanjangan, sehingga mengakibatkan gagal panen.

"Sungai Karama yang menjadi sumber air bagi sawah warga menjadi kering, sehingga warga tidak bisa menanam padi," ujarnya.

Ia mengatakan, ubi liar ini banyak ditemukan di hutan dan bisa diperoleh dengan mudah, sehingga membuat warga beralih mengonsumsi makanan tersebut.

Akan tetapi, katanya, warga harus berhati-hati mengolah makana tersebut, karena jika tidak diolah dengan benar, justru dapat berakibat fatal.

"Jika diolah dengan sembarangan, bisa menyebabkan tubuh mengalami gatal-gatal, dan bisa membuat alergi. Inilah yng harus diantisipasi," ucapnya.

Sudirman menuturkan bahwa hal sepeti ini sudah dilakukan oleh warga sejak dua pekan terakhir, pada saat kondisi kekeringan di Sungai Karama semakin parah.

"Memang masih ada masyarakat yang bisa mengonsumsi beras, namun jumlahnya sangat terbatas, karena beras tersebut didatangkan dari luar daerah," tuturnya.

Selain sulit menanam padi, menurunnya debit air Sungai Karama mengakibatkan pasokan beras sulit didatangkan dari luar daerah.

"Alat transportasi utama di daerah tersebut perahu. Akan tetapi, perahu kami tidak bisa digunakan karena bisa kandas di dasar sungai," ucapnya.

Ia menambahkan, kondisi seperti ini sudah sangat meresahkan warga, sehingga perlu ada tindak lanjut dari pemerintah.

"Minimalnya, ada infrastruktur yang bisa digunakan sebagai jalur transportasi yang digunakan untuk menyalurkan beras dari luar daerah," katanya.

(.PSO-103/H-KWR)



Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024