Makassar (Antaranews Sulsel) - Pelatih PSM Robert Rene Alberts mengatakan kekalahan yang diderita PSM pada pekan lalu sama halnya dengan kondisi yang dialami Manchester City dalam dua laga penting yang telah dijalani sebelumnya.
Pelatih Robert Rene Alberts di Makassar, Selasa, mengatakan, jika Manchester City yang begitu tangguh di Eropa justru tiba-tiba secara mengejutkan menderita kekalahan 3-0 dari Liverpool di pertemuan pertama Liga Champions.
"Begitupun saat Manchester City yang sempat unggul 2-0 atas Manchester United di Liga Primer, kemudian mengalami kekalahan setelah United mampu membalikkan keadaan menjadi 2-3 di babak kedua," ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi yang dialami tim kaya raya itu sama halnya dengan yang diderita PSM Makasar saat harus mengakui keunggulan Persela Lamongan dengan skor 2-3 di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging Makassar, pekan lalu.
"Mungkin yang membedakan itu yakni Manchester City justru sempat unggul 2-0 kemudian dibalikkan menjadi 2-3. Artinya ini sebagai bukti bahwa dalam sepak bola itu apapun bisa terjadi," jelasnya.
Pelatih asal Belanda menjelaskan jika sepak bola itu memang tidak bisa lepas dari persoalan kalah dan menang dan itu merupakan hal yang normal terjadi pada setiap tim manapun di dunia ini.
Mengenai kinerja para pemain sendiri, dirinya mengaku tidak ada persoalan. Hal itu bisa dibuktikan dengan keberhasilan tim kebanggaan masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan itu merebut dua kemenangan awal di kompetisi liga 1 masing-masing menghadapi PSIS Semarang dan Perseru Serui.
"Saya kira para pemain kita sudah menang di dua laga awal meski itu bukan hal yang muda dilakukan. Kita sudah berusaha dan bukan soal bagaimana melihat atau menggali kembali atas kekalahan yang telah kita alami," sebutnya.
Namun begitu, tim pelatih tetap mengingatkan kepada setiap pemain untuk terus fokus dalam setiap pertandingan. Sebab apapun bisa terjadi termasuk kekalahan meski bermain dihadapan pendukung sendiri di Makassar.
Pelatih Robert Rene Alberts di Makassar, Selasa, mengatakan, jika Manchester City yang begitu tangguh di Eropa justru tiba-tiba secara mengejutkan menderita kekalahan 3-0 dari Liverpool di pertemuan pertama Liga Champions.
"Begitupun saat Manchester City yang sempat unggul 2-0 atas Manchester United di Liga Primer, kemudian mengalami kekalahan setelah United mampu membalikkan keadaan menjadi 2-3 di babak kedua," ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi yang dialami tim kaya raya itu sama halnya dengan yang diderita PSM Makasar saat harus mengakui keunggulan Persela Lamongan dengan skor 2-3 di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging Makassar, pekan lalu.
"Mungkin yang membedakan itu yakni Manchester City justru sempat unggul 2-0 kemudian dibalikkan menjadi 2-3. Artinya ini sebagai bukti bahwa dalam sepak bola itu apapun bisa terjadi," jelasnya.
Pelatih asal Belanda menjelaskan jika sepak bola itu memang tidak bisa lepas dari persoalan kalah dan menang dan itu merupakan hal yang normal terjadi pada setiap tim manapun di dunia ini.
Mengenai kinerja para pemain sendiri, dirinya mengaku tidak ada persoalan. Hal itu bisa dibuktikan dengan keberhasilan tim kebanggaan masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan itu merebut dua kemenangan awal di kompetisi liga 1 masing-masing menghadapi PSIS Semarang dan Perseru Serui.
"Saya kira para pemain kita sudah menang di dua laga awal meski itu bukan hal yang muda dilakukan. Kita sudah berusaha dan bukan soal bagaimana melihat atau menggali kembali atas kekalahan yang telah kita alami," sebutnya.
Namun begitu, tim pelatih tetap mengingatkan kepada setiap pemain untuk terus fokus dalam setiap pertandingan. Sebab apapun bisa terjadi termasuk kekalahan meski bermain dihadapan pendukung sendiri di Makassar.