Makassar (Antaranews Sulsel) - Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, akan memiliki sekaligus tiga pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dalam jangka waktu dua hingga tiga tahun ke depan.

"Selain PLTB Tolo-1, akan hadir dua PLTB lain, yaitu PLTB Tolo-2, dan PLTB di daerah Batang, akan dioperasikan dalam dua atau tiga tahun ke depan," kata Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Jeneponto Asmanto Baso Lewa di sela peninjauan PLTB Tolo-1, di Jeneponto, Selasa.

Selain ketiga PLTB tersebut, lanjutnya, juga akan dibangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di daerah Bangkala.

"PLTS ini direncanakan berkapasitas 12-20 MW, dan akan dibangun di lahan seluas 20 ha," jelasnya.

Sementara itu Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Soni Sumarsono yang turut melakukan peninjauan mengatakan merasa bangga karena PLTB ini hadir sebagai proyek tenaga angin terbesar di Indonesia. Apalagi pekerjaannya sejauh ini sesuai jadwal.

"Harusnya kita warga Sulsel pada umumnya, Jeneponto pada khususnya merasa bangga karena ini adalah proyek terbesar, termasuk dibandingkan PLTB Sidrap kemarin," kata Soni.

Sebagai perbandingan, ketinggian tower PLTB Tolo-1 Jeneponto ini mencapai 135 meter, sedangkan PLTB Sidrap 80 meter.

Ia berharap pembangunan PLTB Tolo-1 memiliki multiplier effect bagi masyarakat Jeneponto, apa lagi jika dikembangkan sebagai destinasi wisata.

Sebagai Penjabat Gubernur di Sulsel, kata dia, jika ini proyek ini dapat berjalan dengan baik, akan menjadi catatan tersendiri, karena pada saat memimpin Jakarta selaku Plt Gubernur juga dapat menyelesaikan proyek Mass Rapid Transit (MRT).

"Saya bangga, setiap daerah yang saya pimpin, sebagai gubernur baik di Sulut dan Jakarta, dengan menyelesaikan MRT, disini juga menyelesaiakan tugas baru untuk mengontrol proyek strategis nasional ini," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024