Makassar (Antaranews Sulsel) - Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel) berhasil memecahkan dua rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 2 Mei 2018.

Rekor yang dipecahkan adalah pemajangan pakaian "Baju Bodo" (baju adat Bugis Makassar) terbesar di dunia dan kuliner "Pisang Ijo" (makanan khas Makassar) yang terpanjang dan terbesar di dunia.

"Pagi tadi kami sudah mengukur Baju Bodo dan Pisang Ijo itu, setelah itu kami menetapkan bahwa kedua karya ini telah menembus rekor MURI dunia," kata Manager Rekor MURI Andre Purwantono di Makassar, Rabu.

Ia menegaskan tidak ada satupun di dunia ini yang telah membuat Baju Bodo dan Pisang Ijo sebesar yang dibuat oleh Disdik Sulsel ini.

Pembuatan Baju Bodo terbesar itu membutuhkan 64 meter kain dan 36 meter kain sarung, serta dikerjakan selama empat hari oleh 15 siswa jurusan busana dibantu tujuh orang guru sekolah menengah kejuruan (SMK).

Proses penjahitan baju adat tersebut seluruhnya dilakukan oleh siswa SMK negeri 8 Makassar. Sementara rangka untuk dipamerkan dibuat oleh siswa dan guru SMK Negeri 2 Makassar dan SMK Negeri 3 Makassar.

Baju bodo berwarna hijau dengan kombinasi warna kuning tersebut berdiri menjulang di tengah Taman Lakipadada, di rumah jabatan Gubernur Sulsel.

Pakaian Baju Bodo ini merupakan pakaian adat bagi perempuan Sulawesi Selatan yang dipakai sebagai pakaian kebesaran setiap acara kegiatan seni budaya, serta acara peringatan hari-hari besar nasional dan lokal di provinsi itu.

"Dalam dunia pendidikan, baju adat ini ada di setiap sekolah," ujarnya.

Sementara Pisang Ijo adalah makanan khas Sulsel terbuat dari pisang, tepung beras dan tepung terigu. Awalnya akan dibuat lebar 1,5 meter, namun karena kondisi tidak memungkinkan maka pisang ijo itu hanya dibuat lebar sekitar satu meter dan panjang delapan meter.

Proses pembuatan dilakukan di dua tempat yaitu di SMKN 8 Makassar untuk pembuatan pisang ijo kecil dan adonan kulit beserta kulitnya. Sementara untuk perakitan akhir dilakukan di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan.

Pisang ijo ini menghabiskan sekitar 2.213 sisir pisang dan 672 kg tepung terigu dan juga 672 kg tepung beras. Sementara untuk sausnya menghabiskan 15 kg tepung beras, 40 kg gula pasir, vanila dan daun pandan sebagai pengharum, serta menggunakan 21 liter sirup.

Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono dan isteri selaku Penjabat Tim TP PKK Sulsel Tri Rahayu bahkan mencicipi langsung menu pisang berwarna hijau, kuning, merah dan putih tersebut.

Ide pembuatan Baju Bodo terbesar ini datang dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Irman Yasin Limpo ketika melihat foto Istri Gubernur mengenakan pakaian adat itu dan juga ketika menyaksikan siswa jurusan busana yang mengikuti ujian kompetensi. "Kami ingin memberikan ruang bagi anak-anak untuk menunjukkan kreativitas mereka," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024