Washington (ANTARA News) - Ini "kisah yang mustahil" tentang orang awam yang entah bagaimana caranya menjadi pemimpin paling berkuasa di dunia, kata sutradara Oliver Stone tentang film barunya "W", sebuah film biografi mengenai presiden AS saat ini. Dan senantiasa menjadi provokator, Stone akan merilis film tersebut pada 17 Oktober, hanya tiga pekan sebelum pemilihan presiden digelar di AS untuk memutuskan siapa yang akan menerima kunci Gedung Putih dari Presiden George W. Bush. Namun demikian, Stone yang kini berusia 62 tahun seperti juga Bush, bersikeras film biografi itu bukan "kecaman pedas". Bertolak belakang dengan perkiraan orang, film ini akan melukiskan pemimpin AS, yang popularitasnya anjlok ke peringkat terendah dalam sejarah. "W" adalah potret yang "adil", bela Stone, yang kuliah di Universitas Yale pada saat yang sama seperti Bush pada pertengahan dekade 1960-an, sebelum keluar untuk tugas militer di Vietnam. Malahan Stone, yang film-film sebelumnya antara lain biografi politik "Nixon" dan film satire mengenai aksi kekerasan di Amerika "Natural Born Killers", mengemukakan ia ingin menjelaskan sifat sejati Bush dan kisahnya. "Lima puluh juta orang memberikan suara mereka kepada Bush dalam dua kesempatan," tutur Stone kepada AFP. "Ia berada di kumpulan yang sama sebagaimana Ronald Reagan pada waktu yang lama, sampai ia menjadi begitu ofensif." Dari pemabuk jadi tokoh paling berpengaruh Dalam film yang banyak dinantikan orang ini, Stone mengungkapkan kembali masa muda pria yang penuh kegiatan hura-hura itu yang datang dari keluarga pengusaha minyak kaya, yang ayahnya, George H. Bush, juga seorang presiden. Saat berita film "W" sedang diproduksi beredar, Stone mengemukakan kepada koran industri film Variety bahwa dirinya ingin melukiskan potret pribadi Bush dan menjawab pertanyaan pokok: "Bagaimana cara Bush bermetamorfosa dari seorang pemabuk menjadi tokoh paling berpengaruh di dunia?" Bush, mantan gubernur Texas, tak pernah menutupi kenyataan dirinya pernah menjadi peminum berat, namun dia menyatakan meninggalkan kebiasaannya buruk setelah mengalami mabuk luar biasa pada malam ulang tahunnya yang ke-40 pada 1986 dan sejak itu tak pernah menyentuh alkohol lagi. Masa pemerintahannya selama delapan tahun dibayangi trauma serangan 11 September pada 2001 dan menanggung beban berat akibat serbuan AS ke Irak pada 2003 dan warisan perang yang berdarah serta mahal itu akan menjadi tanggung jawab penggantinya. Aktor Josh Brolin akan memerankan presiden AS ke-43 itu dengan realisme yang dibawanya dari film thriller "No Country For Old Men" garapan sutradara terkenal Coen Bersaudara pada 2007 dan aktris Elizabeth Banks akan mengisi peran Ibu Negara Laura Bush. Murah dan sulit prosesnya Film ini diproduksi dengan biaya 30 juta dolar, cukup murah menurut standar film modern. Namun begitu, proses produksinya tak mudah, tutur Stone kepada AFP. "Tak seorang pun ingin mendanai film ini. Setiap studio mengatakan tidak. Anda akan terkejut mengetahui sejumlah orang dalam bisnis film yang tak ingin nama mereka dikaitkan dengan politik. Semua ini nyaris membuat film ini gagal diproduksi." Lewat film-film garapannya, Stone kerap memilih menceritakan kembali saat-saat yang amat penting dalam sejarah Amerika. Ia membuat film Perang Vietnam bertajuk "Platoon", pembunuhan Kennedy dalam "JFK", pengunduran diri Nixon secara tak terhormat dalam "Nixon" dan serangan 11 September dengan "World Trade Center". Ia telah menyabet tiga Piala Oscar, sebagai penulis skenario terbaik untuk "Midnight Express" pada 1979 dan sutradara terbaik bagi karyanya pada 1987 dan 1990 untuk "Platoon" dan "Born on the Fourth of July". (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008