Surabaya (ANTARA) - Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana optimistis akan mendapatkan rekomendasi sebagai bakal calon wali Kota Surabaya dari DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju dalam Pilkada Surabaya 2020.

"Kalau tidak berangkat dari optimisme ya tidak usah mencalonkan," kata Whisnu usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin.

Menurut dia, DPP PDIP sebelum menetapkan bakal cawali Surabaya akan memastikan bahwa seluruh bakal cawali Surabaya yang sudah mendaftar di PDIP sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat di Surabaya.

Selama ini, lanjut dia, pihaknya terus bergerak melakukan sosialisasi ke masyarakat. Hal ini, menurut Whisnu, merupakan bagian dari tugas partai yang harus dilakukannya.

"Kita harus turun dulu," kata mantan Ketua DPC PDIP Surabaya ini.

Selain sosialisasi, lanjut dia, nantinya DPP PDIP juga akan melihat dari hasil survei yang ada yang dilakukan pada akhir Desember 2019. Untuk keputusan rekomendasi bakal Cawali Surabaya, Whisnu mengatakan sepenuhnya merupakan kewenangan dari DPP PDIP.

Saat ditanya mengenai peluang mendapatkan rekomendasi, Whisnu Sakti mempersilahkan awak media bertanya langsung kepada warga Surabaya.

"Kalau bicara peluang bisa tanya ke warga Surabaya, kira-kira warga Surabaya menghendaki siapa, bukan saya yang menentukan," katanya.

Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono sebelumnya meminta pengurus dan kader PDIP ikut mensosialisasikan tiga bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang merupakan kader PDIP aktif terlihat menonjol pergerakannya di masyarakat.

Adi menyebutkan dari 19 bakal calon yang mendaftar di PDIP, tiga kader PDIP aktif terlihat menonjol pergerakannya di masyarakat yakni dua bakal cawali yakni Whisnu Sakti Buana dan Dyah katarina, serta bakal cawawali Armuji.

"Menindaklanjuti instruksi DPD Jawa Timur, jaringan organisasi dan kader PDI Perjuangan Kota Surabaya, saya minta untuk aktif menyosialisasikan bacawali dan bacawawali yang berasal dari kader aktif PDIP ke masyarakat. Ketiga kader itu adalah Mas Whisnu Sakti, Bu Dyah Katarina dan Cak Armuji," kata Adi Sutarwijono yang kerap dipanggil Awi.

Menurut dia, sosialisasi tersebut bisa melalui jaringan media massa, media sosial, penyebaran stiker, brosur, baner, dan juga dalam perkumpulan warga.

Ia menegaskan, jajaran PDIP Kota Surabaya akan tunduk dan patuh jika kelak turun rekomendasi DPP PDI Perjuangan tentang bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota Surabaya.

"Serta, akan menjalankan rekomendasi itu dengan penuh rasa tanggung jawab, yakni memenangkan Pilkada Surabaya 2020," kata Awi.

Baca juga: Istri mantan wali kota daftar calon wali kota Surabaya 2020 di PDIP

Baca juga: Garda Bangsa jagokan Hanif Dhakiri maju Pilkada Surabaya 2020

Baca juga: PDIP dinilai paling solid jelang Pilkada Surabaya 2020

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020