Jakarta (ANTARA) - Taman bermain Universal Studios Japan kembali beroperasi, Senin, khusus untuk pemegang tiket tahunan yang tinggal di prefektur Osaka setelah ditutup selama tiga bulan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Dilansir Kyodo, para pemegang tiket tahunan itu harus mendaftar terlebih dahulu untuk soft opening taman bermain yang perlahan akan bisa didatangi oleh masyarakat di luar Osaka.

Mulai 15 Juni, warga prefektur Osaka yang tidak punya tiket tahunan tapi telah membeli tiket spesial sebelumnya akan diizinkan masuk.

Taman bermain ini akan beroperasi normal pada 19 Juni, namun pengunjung dibatasi untuk pemegang tiket tahunan dan warga dari enam prefektur di kawasan Kansai, yakni Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara dan Wakayama.

Jepang telah mencabut status darurat pada akhir Mei, tapi pemerintah masih meminta warga untuk tidak melintasi perbatasan prefektur hingga 19 Juni.

Gerbang Universal Studios Japan dibuka sebelum pukul 10 pagi dan para pengunjung tampak senang karena tak terlalu banyak kerumunan dibanding biasanya pada hari pertama pembukaan.

"Tidak seramai biasanya karena pengunjung lebih sedikit, tapi menyenangkan bisa naik permainan tanpa harus menunggu lama," kata seorang pengunjung.

Kendati demikian, taman bermain harus menerapkan cara baru untuk menghibur pengunjung di tengah kenormalan baru di mana mereka harus menghindari keramaian, kontak langsung dan tempat yang sempit.

Pengunjung diwajibkan memakai masker dan melewati pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk, juga menjaga jarak satu sama lain saat mengantre atraksi.

Jarak ini juga diterapkan saat duduk di wahana permainan dan teater.

Sementara Tokyo Disneyland dan Tokyo DisneySea di prefektur Chiba dekat Tokyo memperpanjang penutupan karena masih khawatir atas penyebaran virus.

Baca juga: Tutup tiga bulan, Universal Studios Japan dibuka lagi pekan depan

Baca juga: Taman bermain Jepang akan dibuka, tapi pengunjung dilarang teriak

Baca juga: Corona, penutupan Disneyland, DisneySea Tokyo dan USJ diperpanjang

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020