Tampaknya ada upaya bersama untuk mengendalikan beberapa perilaku spekulatif ini
New York (ANTARA) - Saham-saham Asia akan naik pada perdagangan Jumat, setelah saham-saham AS reli dan dolar melemah semalam, ketika kekhawatiran penjualan oleh para hedge fund yang dipicu media sosial mereda dan musim laporan keuangan AS dimulai dengan awal yang kuat.

Kekhawatiran tentang kekalahan para hedge-fund yang mencengkeram pasar pada Rabu (27/1) mereda setelah platform perdagangan Robinhood dan Interactive Brokers membatasi perdagangan di GameStop, BlackBerry dan saham lain yang melonjak minggu ini karena pembelian ritel spekulatif.

“Tampaknya ada upaya bersama untuk mengendalikan beberapa perilaku spekulatif ini,” kata Kyle Rodda, analis pasar di IG Markets di Melbourne.

Pada awal perdagangan Asia, indeks acuan S&P/ASX 200 Australia naik 1,15 persen, indeks berjangka Nikkei Jepang naik 1,39 persen dan indeks berjangka Hang Seng Hong Kong naik 1,47 persen.

Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average naik 0,99 persen, S&P 500 naik 0,98 persen dan Komposit Nasdaq bertambah 0,5 persen.

Saham-saham di Eropa ditutup sedikit berubah ketika negara-negara bergulat dengan varian baru virus corona di tengah perpanjangan penguncian yang dapat membebani pertumbuhan ekonomi jangka pendek. Indeks FTSEurofirst 300 yang luas bertambah 0,01 persen menjadi 1.554,45.

Dolar merosot karena sentimen risiko membaik menyusul data baru ekonomi AS yang menunjukkan klaim pengangguran menurun pada minggu terakhir dan produk domestik bruto AS tidak seburuk yang dikhawatirkan.

Perekonomian AS mengalami kontraksi pada laju tertajam sejak Perang Dunia Kedua pada tahun lalu ketika COVID-19 menghancurkan restoran dan maskapai penerbangan, membuat jutaan orang Amerika kehilangan pekerjaan dan jatuh miskin. Tetapi PDB tumbuh pada tingkat tahunan 4,0 persen di kuartal keempat, sejalan dengan perkiraan para ekonom.

Data "menunjukkan ekonomi AS terus pulih" namun belum cukup kuat untuk mengurangi kebutuhan akan stimulus fiskal besar lainnya, kata Rodda.

Indeks dolar turun 0,156 persen, dengan euro tidak berubah pada 1,2121 dolar pada awal perdagangan Asia.

Greenback telah didorong awal pekan ini oleh pembelian safe-haven di tengah kekhawatiran bahwa stimulus fiskal AS akan lebih kecil dari yang diharapkan dan COVID-19 akan terus menyebar ketika negara-negara berjuang untuk meluncurkan vaksin.

Mata uang AS telah pulih dari posisi terendah tiga tahun yang disentuh awal bulan ini dan indeks dolar naik 0,50 perse bulan ini setelah jatuh 6,75 persen tahun lalu.

Tapi masih ada kekhawatiran tentang ekonomi rapuh yang memberi tekanan pada valuasi tinggi secara keseluruhan. Pemeriksaan vaksin yang lebih ketat oleh Uni Eropa dan penundaan pengiriman dari AstraZeneca Plc dan Pfizer Inc telah memperlambat peluncuran vaksinasi.

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021