Seluruh gardu yang terdampak telah pulih. Gardu terakhir di Raijua berhasil dinyalakan
Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah memulihkan 100 persen kelistrikan di Nusa Tenggara Timur menyusul bencana badai tropis Seroja, sehingga 653 ribu pelanggan kini bisa kembali menikmati aliran listrik.
 
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN Syamsul Huda mengatakan pihaknya telah memperbaiki 4.002 gardu listrik terdampak badai meski menghadapi kendala kompleks mulai dari area kerusakan yang sangat luas, kerusakan infrastruktur jalan dan pelabuhan hingga keterbatasan alat berat untuk sampai ke lokasi gardu.
 
"Seluruh gardu yang terdampak telah pulih. Gardu terakhir di Raijua berhasil dinyalakan," katanya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin.
 
Dia mengungkapkan kondisi geografis Pulau Raijua hanya dapat dijangkau dengan kapal kayu nelayan atau kapal cepat.
 
Dari Kupang perjalanan laut dilakukan ke Pulau Sabu dengan waktu tempuh selama 10 jam. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dari Pulau Sabu ke Pulau Raijua dengan waktu tempuh dua jam melawan ganasnya Laut Sawu.
 
Aliran listrik yang telah pulih di Raijua membuat aktivitas masyarakat dapat kembali normal dan geliat ekonomi bisa kembali bangkit.
 
“Ekonomi di lokasi bencana biasanya bangkit lebih baik sebelum terjadinya bencana karena masyarakat semakin produktif, pemakaian listrik meningkat dan ekonomi menggeliat,” tutur Huda.
 
Lebih lanjut dia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu mempercepat pemulihan kelistrikan di Nusa Tenggara Timur.
 
“Pemulihan ini tidak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh tim gabungan PLN sebanyak 1.812 personil. Kami berterima kasih atas dukungan seluruh stakeholder dan masyarakat, sehingga petugas dapat menyelesaikan perbaikan secara bertahap sampai pulau terdepan Raijua,” tambah Huda.
 
Selain memulihkan kelistrikan, PLN melalui program PLN Peduli, YBM PLN dan Perokris PLN memberikan bantuan berupa sembako alat kesehatan, tenda, dapur umum, air bersih, dan sebagainya dengan total nilai mencapai Rp967 juta.
 
Saat ini kondisi kelistrikan di Nusa Tenggara Timur tercatat memiliki daya mampu sebesar 333,8 megawatt dengan beban puncak 216 megawatt.

Baca juga: PLN hanya bangun pembangkit EBT setelah program 35.000 MW selesai
Baca juga: Dirut PLN sebut pemulihan kelistrikan di NTT ternyata jauh lebih cepat

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021