Beijing (ANTARA) - Saham China membukukan kenaikan mingguan, karena investor merasa nyaman dengan keputusan mengejutkan bank sentral yang memotong jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan untuk membantu mendukung pemulihan ekonomi negara itu pasca-COVID.

Indeks Komposit Shanghai (SSEC) ditutup 0,71 persen lebih rendah pada 3.539,30 pada hari Jumat, sementara indeks saham unggulan CSI300 turun 1,1 persen, melanjutkan penurunan sejak tengah hari.

Untuk minggu ini, CSI300 naik 0,5 persen, sedangkan SSEC bertambah 0,43 persen.

Sektor bahan pokok konsumen turun 1,86 persen untuk hari ini, indeks material turun 1,81 persen dan sub-indeks informasi dan teknologi turun 0,22 persen.

Baca juga: Saham di China dibuka melemah setelah menguat sehari sebelumnya

Bank sentral China secara mengejutkan mengeluarkan kebijakan pemotongan rasio cadangan wajib bank (RRR) Jumat lalu, melepaskan sekitar 1 triliun yuan dalam likuiditas jangka panjang, mengangkat harapan untuk dukungan kebijakan lebih lanjut sepanjang minggu.

Sentimen investor juga terangkat oleh data berbagai aktivitas pada Juni yang lebih baik dari perkiraan, termasuk output ritel dan industri, didorong oleh bangkitnya permintaan pasar negara maju ditambah dengan pemulihan ekspor yang lamban di Asia Tenggara.

"Untuk China, ekonomi telah pulih sepenuhnya dan proses vaksinasi berkembang pesat," kata Jian Shi Cortesi, Direktur Investasi Ekuitas Asia dengan GAM Investments.

"Semua faktor ini harus diterjemahkan ke dalam pertumbuhan pendapatan perusahaan yang kuat dan positif terhadap harga saham untuk sisa tahun ini," tambahnya.

Baca juga: Saham China berakhir naik karena data ritel lebih baik dari perkiraan

Pialang merekomendasikan sektor-sektor dengan potensi pertumbuhan jangka panjang, termasuk investasi di bidang energi bersih dan teknologi utama seperti semikonduktor, perangkat lunak, dan Internet of Things.

Saham perusahaan energi terbarukan melonjak pada hari Jumat setelah China membuka skema perdagangan emisi karbon nasional yang telah lama ditunggu-tunggu, dengan produsen pupuk nitrogen Yunnan Yuntianhua Co melonjak sebesar 10 persen batas harian.

"(Tapi) karena ketidakpastian tentang kebijakan moneter (China) dan pembatasan sektor-sektor tertentu berlanjut, (kemungkinan) memberi tekanan pada valuasi saham," kata Zhu Chaoping, Ahli Strategi Pasar Global dengan JP Morgan Asset Management.

Indeks Shenzhen yang lebih kecil berakhir turun 0,96 persen dan indeks ChiNext Composite papan pengembangan melemah sebesar 2,961 persen.

Di seluruh wilayah, indeks saham MSCI Asia kecuali Jepang melemah 0,37 persen, sementara indeks Nikkei Jepang ditutup turun 0,98 persen.

Baca juga: Saham Eropa naik pada akhir pekan, terkerek "rebound" saham perjalanan

Baca juga: Saham Inggris akhir pekan naik, ditopang pembukaan kembali ekonomi

 

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021