"Pimpinan Gereja Katolik itu bersama Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan Ketua Parasida Hindu Dharma Indonesia NTT akan tampil dalam forum tersebut," kata Ketua PWNU NTT H Abdul Kadir Makarim di Kupang, Kamis.
Ia menambahkan, ketiga tokoh agama itu akan berbicara tentang upaya merajut perbedaan dalam bingkai kerukunan antarumat beragama untuk mewujudkan Indonesia tercinta.
Makarim mengemukakan, Konferensi Wilayah IX PWNU NTT itu untuk memilih kepengurusan ormas Islam tersebut lima tahun ke depan, yang diisi pula dengan diskusi panel dengan menghadirkan ketiga tokoh agama tersebut, selain dari Islam sendiri.
Selain berdiskusi tentang kerukunan hidup beragama dan antarumat beragama di Indonesia, katanya menambahkan, akan diisi pula dengan ceramah tentang kaum Nahdiyin dan prospek pengembangan koperasi syari`ah dalam mendukung kebijakan pemerintahan Gubernur NTT Frans Lebu Raya menjadi NTT sebagai provinsi koperasi.
Ia menambahkan Kapolda NTT Brigjen Pol Yance Y Worang dan Komandan Korem 161/Wirasakti Kol Arh I Dewa Ketut Siangan juga tampil dalam diskusi tersebut untuk membahas masalah tentang wawasan ke-Indonesia-an dalam bingkai kerukunan umat beragama sebagai upaya mewujudkan stabilitas NKRI.
"Dalam konferensi kali ini, kami ingin tampil beda untuk menunjukkan bahwa tingkat kerukunan hidup beragama dan antarumat beragama di NTT, hendaklah menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia," katanya.
Ketua Panitia Konferensi Wilayah IX PWNU NTT Jamal Ahmad mengatakan pemilihan PWNU Provinsi NTT menganut sistem pemilihan langsung untuk Rays Surya dan Tanfiziyah.(*)
(T.L003/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
