Padang (ANTARA News) - Gempa bumi dua kali mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada Selasa malam.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatolgi dan Geofisika (BMKG) gempa berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) terjadi pada Selasa (22/11) pukul 23.45 WIB, posisi 40 Km BaratDaya Sipora Mentawai, berlokasi 2.32 Lintang Selatan, 99.31 Bujur Timur dengan kedalaman 16 Km. Gempa itu tidak berpotensi tsunami.

Gempa kedua berkekuatan 5,3 SR terjadi pada Selasa (22/11) sekitar pukul 23.54 WIB berlokasi 2.32 Lintang Selatan, 99.31 Bujur Timur kedalaman 16 Km posisi berada 39 Km Barat Daya Sipora Mentawai, juga tidak berpotensi tsunami.

Kabid Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Ade Edwar mengatakan, memang telah terjadi dua kali gempa di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Hanya hitungan detik gempa bumi dua kali yang terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai terus bergerak," katanya.

Menurutnya, pergeseran pusat gempa di Kabupaten Kepulauan Mentawai memang telah terjadi dari arah selatan ke utara mendekati Pulau Siberut.

"Itu hanya pergeseran biasa yang terjadi setiap kali gempa yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya belum mendapatkan laporan kerusakan bangunan akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Masih menunggu laporan apakah ada kerusakan bangunan baik rumah maupun kantor akibat gempa tersebut," katanya.

Ade Edwar menghimbau warga tetap waspada jika terjadi gempa yang mengguncang agar segera keluar rumah untuk menghindari tertimpa reruntuhan bangunan.

Roni, salah warga Kota Padang, mengatakan tidak merasakan sama sekali gempa yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Hanya mendapatkan info dari teman telah terjadi gempa yang mengguncang Mentawai," katanya.

Dia menyatakan bersyukur gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak berpotensi tsunami.

"Sangat mengkhawatirkan sekali jika terjadi gempa disusul gelombang tsunami yang pernah terjadi pada tahun 2010," katanya. (ZON/M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011