Menurut Rudiyanto selaku Direktur Utama BKI, kerjasama dengan NPNC menjadi penting karena BKI kurang menyiarkan program-program yang dilakukan perusahaan selama ini. “Kami juga akan meminta NPNC untuk membuat akses untuk mempermudah publikasi direktif tentang teknologi terbaru,” paparnya kepada Antara.
Rudiyanto mengaku, di luar industri kapal dan maritim, banyak masyarakatbelum mengetahui apa itu BKI. Padahal peran BKI sangat penting untuk industri maritim di Indonesia dan dunia. Perlu diketahui, saat ini hanya ada 18 perusahaan klasifikasi yang ada di dunia. “Untuk itu penting bagi kami untuk menyiarkan apa saja yang sudah kami lakukan,” lanjutnya.
BKI sendiri merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang klasifikasi untuk kapal-kapal yang ada di Indonesia. Klasifikasi tersebut berdasarkan konstruksi lambung, mesin dan listrik kapal, yang bertujuan untuk memberikan penilaian teknis atas layak atau tidaknya kapal tersebut berlayar.
Direktur Utama LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat menambahkan, kerjasama ini merupakan bentuk sinergi yang dilakukan olrh perusahaan-perusahaan BUMN. “Kami tak hanya mengurus masalah penyiaran berita saja, tapi juga membantu percetakan dan pembuatan dokumen yang dibutuhkan BKI,” jelasnya.
Menurut Meidyatama, bisnis-bisnis yang dijalankan perusahaan BUMN sudah sangat lengkap. “Apa saja ada, tinggal bagaimana caranya kami untuk bekerjasama dan bersinergi. Itulah semangat yang kami usung,” katanya.
Dalam penandatangan nota kesepahaman tersebut, hadir pula jajaran direksi NPNC seperti Saiful Bahri Direktur Utama Balai Pustaka dan Hempi N Prajudi Direktur Komersial, Pengembangan Bisnis dan TI LKBN Antara.
Selain dengan NPNC, BKI juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT. Dok Perkapalan Kodja Bahari (Persero) dan PT. Dok Perkapalan Surabaya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2016
