Kyoto (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia (ADB) memulai pertemuan tahunan dua hari, Minggu di Kyoto, dengan masalah lingkungan dan cara-cara lebih lanjut mengatasi kemiskinan di kawasan Asia Pasifik menjadi agenda utama. Jepang diperkirakan mengumumkan rencana belanja kuranglebih 100 juta dolar AS untuk mengupayakan dana baru dengan ADB untuk membantu upaya pelestarian lingkungan di kawasan Asia-Pasifik. Menteri Keuangan Jepang Koji Omi, yang akan mengetuai pertemuan dua hari itu, diperkirakan mengumumkan rencana tersebut ketika ia menyampaikan pidato utamanya pada awal pertemuan tersebut. Jepang sangat berkeinginan meningkatkan kehadirannya pada masyarakat internasional sebagai negara utama yang meningkatkan pemeliharaan lingkungan dan penghematan energi, sebelum menjadi tuan rumah KTT Kelompok Delapan (G-8) pada tahun 2008. Lebih dari 3.000 orang dari sektor umum dan swasta berkumpul untuk menghadiri peristiwa tahunan tersebut. Hasil pertemuan ADB ke-40, di ibukota kuno negeri ini, dipandang sebagai cita-cita Jepang untuk menyatakan komitmennya guna melindungi lingkungan karena Protokol Kyoto 1997 bertujuan mengatasi emisi gas rumahkaca yang disetujui di kota ini 10 tahun lalu. Ini merupakan pertemuan tahunan yang pertama ADB diadakan di Jepang sejak kota Fukuoka, Jepang barat, menjadi tuan rumah peristiwa ini pada tahun 1997. Para peserta juga diharapkan membicarakan cara-cara meningkatkan integrasi ekonomi di kawasan Asia Pasifik dan menjadikan pertumbuhan ekonomi kawasan ini sehat dan kuat secara lebih berkesinambungan. Pada Senin, Putera Mahkota Naruhito menurut rencana menghadiri jamuan makan siang yang diadakan oleh Omi sebelum pertemuan yang berakhir pada malam hari. ADB, yang didirikan pada 1966 dan bermarkas di Manila, mempunyai anggota 67 negara. Jepang dan Amerika Serikat merupakan penyumbang ADB yang terbesar, demikian Kyodo.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007