Jakarta (Antara) – Masyarakat Sumatera terutama masyarakat Pekanbaru sampai Dumai kini bisa bernafas lega, karena tol Trans Sumatera yang sedang dibangun pemerintah melalui kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dapat ikut mendongkrak kegiatan perekonomian setempat.

Kegiatan distribusi ekonomi yang selama ini menjadi hambatan diharapkan akan terminimalisir dengan adanya akses tol ini. Kawasan setempat yang awalnya sepi, akan semakin ramai dengan banyaknya proyek perumahan dan industri yang bakal bermunculan di sekitar jalan tol tersebut. Selain itu, tol juga bisa mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri ke berbagai daerah di Sumatera. Dan yang lebih penting lagi, tol Pekanbaru-Dumai dapat meningkatkan dan memudahkan akses Pekanbaru sebagai kota bisnis dan Dumai sebagai kota pelabuhan industri.

Kondisi inilah yang dapat dilihat dari kesibukan pembangunan sesi I Pekanbaru-Minas sepanjang 9 km tersebut. "Pembangunan ruas tol akan semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah maupun di kawasan. Pasti akan banyak investor yang mau masuk. Saat ini pembangunan sesi I baru sampai 4 km dan diharapkan sampai Desember 2017 sudah diaspal sudah rampung sesi I," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat melakukan peninjauan di pembangunan tol Trans Sumatera, Minggu (23/7/2017) di Pekanbaru, Riau.

Dalam peninjauan itu, Menteri Basuki ditemani oleh Direktur Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, Kepala Komunikasi dan Informasi Kementerian PUPR Endra S Atmawidjadja.

Menteri Basuki menyebut rata-rata proses pembebasan lahan mencapai 47 persen. Sementara dari sesi 1, sesi 2 dan sesi 3 pembebasan lahannya mencapai 80 persen. Sedangkan untuk sesi 4 sampai sesi 6 masih sedang dalam tahap pembebasan lahan. "Pembebasan lahan tidak berkelanjutan karena ada tanah pertanian, lahan masyarakat, dan lahan Caltex. Semoga bisa dibebaskan segera. Kita sudah dapat LO dari Kejaksaan mana yang bisa diganti mana yang tidak bisa diganti," katanya.

Rencananya tol trans Sumatera ini bisa rampung pada Desember 2018 sehingga bisa digunakan untuk aktivitas mudik Lebaran tahun depan. Secara keseluruhan panjang jalan tol dari Pekanbaru sampai Dumai sepanjang 130 km. Tol Trans Sumatera ini terbagi ke dalam enam ruas. Keenam ruas  itu adalah Sesi I Pekanbaru-Minas sepanjang 9 km, lahan yang sudah terbebas mencapai 25,42 hektare atau setara dengan 2,90 km, dari total kebutuhan lahan 86,67 hektare. Sesi II Minas-Petapahan sepanjang 24 km, lahan yang telah dibebaskan mencapai 81,79 hektare atau setara 7,7 km dari total lahan 269,43 hektare.Dari jumlah tersebut, saat ini terdapat tujuh bidang lahan seluas 2,87 yang dana pembebasan tanahnya telah dititipkan ke pengadilan.

Sesi III Petapahan—Kandis sepanjang 17 km, dari 144,22 ha total yang dibutuhkan, sebanyak 121,85 hektare atau setara 15,70 km sudah terbebas. Sesi IV Kandis-Duri Selatan sepanjang 26 kilometer belum ada pembebasan lahan yang terealisasi. Saat ini tim pengadaan lahan sedang melakukan inventarisasi 215 bidang tanah seluas 209,30 ha untuk dibebaskan.

Seksi V Duri Selatan-Duri Utara sepanjang 28 km belum terdapat tanah yang terbebas. Tim pengadaan lahan masih melakukan inventarisasi terhadap 93 bidang tanah seluas 266,30 ha. Sesi VI Duri Utara-Dumai sepanjang 25 km, pembebasan lahan baru mencapai 1,85 km atau sekitar 10,53 hektare dari total kebutuhan 123,54 hektare lahan yang dibutuhkan.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017