Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengumumkan, kecelakaan lalu lintas menurun hingga 32 persen selama 18 hari pemberlakuan perluasan aturan ganjil-genap di sejumlah ruas jalan Jakarta sejak 1 Agustus.

"Selama 18 hari sebelum pemberlakuan aturan pada 14 sampai 31 Juli, ada 241 jumlah laporan kecelakaan lalu lintas, dan 300 korban, sementara pada 18 hari setelah aturan berlaku, pada 1 Agustus sampai 18 Agustus, jumlah laporan menurun hingga 163, dan 184 korban. Artinya, ada penurunan sekitar 32 persen," kata Sub Direktorat Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya dalam laporannya, Minggu.

Dari laporan itu, jumlah kematian akibat laka lantas di wilayah Jabodetabek juga menurun sekitar 32 persen dari 24 jiwa menjadi 13 jiwa.

"Sementara untuk korban luka berat, 18 hari sebelum perluasan ganjil-genap ada 31 orang, dan setelah hanya 14 orang," tambahnya. 

Di samping penurunan korban jiwa dan luka berat, perluasan aturan ganjil-genap di sejumlah ruas jalan arteri di Jakarta, turut berdampak pada berkurangnya kerugian materil dari kecelakaan lalu lintas. 

"Sebelum perluasan pada 14-31 Juli, total kerugian materil akibat laka lantas mencapai Rp680 juta, sementara pada 1-8 Agustus, kerugian berkurang hingga 36 persen menjadi Rp435,2 juta," lapor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya. 

Dari dua periode sebelum dan setelah perluasan ganjil-genap diberlakukan, jumlah kecelakaan terbanyak masih ditemukan di Jakarta Timur, sementara jumlah kasus laka lantas paling sedikit ditemukan di Kepulauan Seribu. 

"Di Jakarta Timur sebelum ada perluasan ada 45 kejadian laka lantas, setelah aturan ganjil-genap diberlakukan, hanya ada 39 kasus laka lantas. Sementara di kepulauan seribu nihil untuk kasus laka lantas," tambahnya.

Sebagaimana diatur Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 77 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil-Genap Selama Penyelenggaraan Asian Games 2018, ada delapan pasal terkait ruas jalan arteri yang masuk daftar perluasan ganjil-genap, aturan plat yang masuk daftar pengecualian, pemasangan rambu pada ruas jalan, masa penerapan pergub, dan sanksi untuk pelanggar.

Menurut Pasal 1 ayat (2) Pergub DKI Jakarta No.77/2018, ruas jalan yang masuk daftar ganjil-genap diantaranya: Jalan Medan Merdeka Barat; Jalan MH Thamrin; Jalan Jenderal Sudirman; Jalan Sisingamangaraja; Jalan Jenderal Gatot Subroto; Jalan Jenderal S. Parman (sebagian mulai dari Simpang Tomang - Simpang Slipi); Jalan Jenderal MT Haryono; Jalan HR Rasuna Said; Jalan Jenderal DI Panjaitan; Jalan Jenderal Ahmad Yani; Jalan Benyamin Sueb (sebagian mulai dari Bundaran Angkasa - Kupingan Ancol); Jalan Metro Pondok Indah (sebagian mulai dari Simpang Kartini - Simpang Pondok Indah Mall); Jalan RA Kartini (sebagian mulai dari Simpang Ciputat Raya - Simpang Kartini.

Pembatasan lalu lintas sistem ganjil genap di sejumlah ruas jalan tersebut berlaku sejak pukul 06.00 sampai dengan 21.00 WIB.

Pengemudi yang melanggar aturan ganjil-genap akan dikenakan denda tilang sebagaimana diatur Pasal 287 ayat (1) Undang-Undang No.22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018