Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin berharap Presiden Joko Widodo tetap memberikan perhatian besar terhadap Ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah pada masa jabatan periode kedua.

"Kita berharap tetap mendapatkan perhatian dari Presiden Jokowi terkait pembangunan infrastruktur dan lapangan pekerjaan serta meningkatkan ekonomi mikro Palangka Raya," kata  Fairid di Palangka Raya, Jumat.

Terlebih adanya wacana pemindahan ibu kota pemerintahan Indonesia ke Kalteng, tentunya beberapa hal itu sangat perlu diperhatikan, ujarnya.

Menurut Wali kota Fairid, dirinya  pernah bertemu dengan Presiden Jokowi berapa bulan yang lalu. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi sangat mendukung ekonomi makro di Kota Palangka Raya berkembang pesat dan semakin maju.

Baca juga: Kalimantan Tengah bentuk tim ekspedisi petakan calon ibu kota negara

Dia mengatakan permintaan selanjutnya yakni kota yang pernah dicanangkan Presiden pertama Soekarno menjadi ibukota negara daerah tersebut bisa mendapatkan tambahan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari pemerintah pusat.

"Hal itu bertujuan, agar pembangunan serta pelayanan yang diberikan kepada masyarakat di daerah setempat bisa maksimal sehingga kesejahteraan bagi warganya selama ini dapat terwujud," beber dia.

Wali Kota Palangka Raya itu pun meyakini apabila anggaran pusat banyak di kucurkan, tentunya pelayanan dan pembangunan serta kepentingan masyarakat akan cepat didapatkan sesuai keinginan.

"Kalau selama ini pemkot terpaksa menggunakan anggaran yang ada dan dibagi agar semua keperluan masyarakat melalui instansi terkait terpenuhi meski seadanya," katanya.
Baca juga: Dewan riset siapkan konsep penguatan Kalteng calon ibu kota negara

Kepala daerah termuda se-Kalteng itu menambahkan, dia menginginkan agar pemerintah pusat setiap tahunnya selalu mengucurkan dana apa saja yang tujuannya bersinergi untuk membangun serta memajukan Kota Palangka Raya yang memiliki daerah terluas di Indonesia di bandingkan daerah lain.

Dia mengatakan untuk mengembangkan daerahnya itu, tentunya tidak akan maksimal apabila hanya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja. Hal itu tidak lain karena luas wilayah yang dimiliki sangatlah besar.

"Kami yakin apabila ada perhatian dari pusat pembangunan di daerah kita akan berkembang pesat, sesuai keinginan kita bersama. Karena pembangunannya dilakukan secara bersama-sama namun sumber anggarannya menggunakan APBD dan dibantu APBN," demikian Fairid.
Baca juga: Gubernur tetap optimistis Kalteng dipilih jadi ibu kota negara

Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019