Pekanbaru (ANTARA) - Program Listrik Desa PT PLN (Persero) paling sulit menembus seluruh desa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) karena kondisi geografis daerah yang dijuluki “negeri 1.000 parit” itu.

“Kondisi geografis Inhil yang menantang, wajar saja daerah itu dijuluki negeri seribu parit. Kita memasukan material saja dari Pekanbaru ke desa di sana bisa 90 hari, padahal kalau jalannya lancar dua hari sudah sampai,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau-Kepri (UIWRKR), M. Irwansyah Putera, kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.

Dari 12 kabupaten/kota di Riau, Inhil merupakan daerah dengan realisasi rasio listrik desa terendah karena mencapai 83,47 persen. Sedangkan, daerah lainnya rata-rata sudah mencapai 90 persen hingga 100 persen. Menurut Irwansyah, akses transportasi ke Inhil yang terbatas menjadi tantangan untuk mengoptimalkan program listrik desa.

Dari 155 desa dan kelurahan di daerah itu, masih ada 39 desa yang belum dialiri listrik PLN. Jalan darat hanya mencapai Kota Tembilahan yang merupakan ibukota kabupaten, sedangkan untuk ke desa-desa mayoritas harus melalui sungai maupun parit. Dengan begitu, distribusi material untuk jaringan seperti tiang listrik harus dialirkan lewat jalur air.

Membawa material juga harus menunggu air pasang dan paling tepat dilakukan saat musim hujan. Tiang-tiang listrik dijalin menjadi rakit, dialirkan melalui parit, namun ketika harus melalui jembatan harus diangkat lagi ke darat karena jembatan sangat rendah sehingga tidak bisa dilalui kapal di bawahnya.

“Belum lagi di daerah sana banyak buaya. Itu suka dukanya kita melistriki Inhil. Itu tantangan kita yang bagaimanapun kita harus listriki,” katanya.

PLN merencanakan seluruh desa di Inhil bisa dijangkau listrik pada Oktober tahun ini. Apabila semua rencana desa berlistrik tahun ini bisa rampung sesuai target, maka rasio desa berlistrik 100 persen di Riau akan menjadi kado bagi peringatan Hari Listrik Nasional yang diperingati pada 27 Oktober mendatang.

Realisasi rasio listrik desa di Provinsi Riau hingga semester I-2019, sudah mencapai 96,45 persen yang artinya sudah menjangkau sebanyak 1.793 desa. Masih ada 66 desa yang kini belum merasakan program tersebut.


Baca juga: PT PLN targetkan 163 desa di Riau terang 2019

Baca juga: Manfaatkan listrik tenaga surya, setiap warga Bengkalis bisa hemat Rp700 ribu per bulan


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019