Mamuju (Antaranews Sulsel) - Sebanyak 23.580 persalinan yang ada di Provinsi Sulawesi Barat telah menggunakan fasilitas kesehatan atau sebanyak 78 persen dari total persalinan.

"Masih ada persalinan di Sulbar yang belum ditolong melalui pelayanan kesehatan dan masih menggunakan tenaga non medis," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Ahmad Azis di Mamuju, Minggu.

Ia mengatakan, di Sulbar sekitar 23.580 persalinan menggunakan fasilitas kesehatan atau sebanyak 78 persen dari total persalinan selebihnya masih menggunakan tenaga non medis atau tidak menggunakan fasilitas kesehatan.

Menurut dia, angka kematian ibu (AKI) di Sulbar pada 2017 terdapat 39 kasus sehingga masih perlu dilakukan peningkatan pelayanan persalinan melalui fasilitas kesehatan dan untuk perlindungan ibu dalam proses persalinan.

Ia mengatakan, pembangunan kesehatan di Indonesia masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak walaupun saat ini AKI di Indoesia telah berhasil diturunkan dari 307/100.000 Kelahiran hidup tabun 2002 menjadi 228/100.000 KH pada 2007.

"Masih tingginnya AKI dibeberapa daerah sangat mempengaruhi capaian AKI secara nasional dalam target RPJMN 2015-2019 yaitu 306/100.000 pada tahun 2019," katanya.

Ia menyampaikan salah satu upaya strategis dalam menurunkan AKI adalah peningkatan pelayanan antenatal secara komprehensif dan berkualitas sehingga diharapkan dapat memberikan perlindungan secara menyeluruh terhadap ibu selama proses kehamilan untuk menjaga keselamatan ibu dan bayinya serta meningkatan pelayanan fasilitas kesehatan dalam proses persalinan.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024