Mamuju (Antaranews Sulsel) - Bupati Mamuju Habsi Wahid optimistis halalbihalal massal dengan melibatkan sekitar 10.000 orang, baik masyarakat umum maupun pejabat di daerah itu pada Idul Fitri 1439 Hijriah masuk catatan Museum Rekor-Dunia Indonesia.

"Pada halalbihalal atau `open house` tahun ini akan sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau biasanya setelah Idul Fitri maka masyarakat dapat datang ke rumah-rumah pejabat mulai gubernur, wakil gubernur, danrem, kapolda, bupati, hingga jajaran di bawahnya untuk bersilaturahmi, namun tahun ini kami akan membuat silaturahmi terbesar dan setahu saya belum pernah ada di Indonesia dan ini kami optimistis akan masuk Muri," katanya di Mamuju, Kamis.

Ia menjelaskan halalbihalal massal, baik masyarakat umum maupun pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Pemkab Mamuju, dilaksanakan di sepanjang Pantai Manakarra setelah umat Islam setempat Shalat Idul Fitri, 1 Syawal 1439 Hijriah.

Rencana kegiatan itu, katanya, telah didaftarkan ke Muri, sedangkan mereka yang akan hadir, antara lain gubernur dan wakil gubernur, kapolda, danrem bersama jajaran masing-masing.

Selain itu, Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, ketua DPRD baik tingkat provinsi maupun kabupaten, serta berbagai kalangan masyarakat setempat.

"Pada `open house` atau halalbihalal seperti biasanya, tentu masyarakat terbatas untuk mengunjungi rumah-rumah pejabat. Kali ini kami mencoba mendesain untuk mengintensifkan dan mamaksimalkan acara silaturahmi," ujarnya.

Ia menjelaskan secara detail rencana kegiatan itu, antara lain setelah umat Islam melaksanakan Shalat Id, kemudian masyarakat setempat satu demi satu bersilaturahim dan berjabat tangan langsung dengan seluruh pejabat, baik provinsi maupun kabupaten, yang ada di tenda khusus.

Masyarakat kemudian dipersilakan menikmati aneka makanan khas Lebaran di daerah itu, seperti ketupat dan buras, yang disiapkan di sekitar 50 tenda.

"Nah, dari jumlah orang yang melakukan silaturahmi itulah yang akan dipantau oleh tim dari Muri dan jika mereka menilai itu sudah sesuai syarat yang ditetapkan, maka kegiatan itu bisa tercatat pada Muri. Jadi, dari sepengetahuan kami, ini adalah kegiatan silaturahmi terbesar di Indonesia dan kami perkirakan ada sekitar 10.000 orang yang akan hadir," kata Habsi Wahid.

Terkait dengan anggaran kegiatan itu, ia menyatakan bahwa silaturahim terbesar tersebut tidak menggunakan APBD setempat.

Akan tetapi, ujarnya, dananya bersumber dari bantuan para pejabat, seperti gubernur, wakil gubernur, kapolda, danrem, bupati, dan wakil bupati, para kepala organisasi perangkat daerah, ketua serta anggota DPRD, baik provinsi maupun kabupaten, serta pihak Polres Mamuju.

"Jadi, kegiatan ini tidak menggunakan APBD dan murni bantuan dari para pejabat dalam bentuk partisipasi. Maksudnya bantuan tidak dalam bentuk uang tetapi misalnya bupati menyiapkan satu tenda, satu meja makan, dua kepala dinas membantu satu tenda serta satu meja makan, dan kapolda menyiapkan 30 meja serta lainnya," katanya.

Ia mengajak masyarakat setempat untuk mengikuti kegiatan halalbihalal massal di Pantai Manakarra saat Lebaran mendatang.

"Kami mengajak seluruh masyarakat di Mamuju agar dapat hadir pada `open house` di Pantai Manakarra saat Lebaran nanti, agar dapat bersilaturahmi langsung dengan para pejabat di daerah ini," kata Habsi Wahid.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024