Beijing (Antaranews) - Asosiasi Islam  China (CIA) secara resmi memutuskan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1439 H jatuh pada hari Sabtu (16/6).

         "Kami sepakat menggelar shalat Id pada tanggal 16 Juni," kata juru bicara CIA Abdul Hakim Ma Jie kepada Antara di Beijing, Kamis (14/6) malam.

         Dengan adanya keputusan tersebut, maka Masjid Niujie, salah satu masjid tertua di Ibu Kota China itu menyelenggarakan shalat Idul Fitri pada Sabtu (16/6) pagi.

         Meskipun demikian, beberapa masjid di daratan Tiongkok itu ada yang menyelenggarakan shalat Idul Fitri pada Jumat pagi.

         Informasi yang dihimpun dari berbagai daerah di China, beberapa masjid yang menyelenggarakan shalat Idul Fitri terlebih dulu  di antaranya terdapat di Shanghai, Tianjin, dan Wuxi (Provinsi Jiangsu).

         Konsulat Jenderal RI di Shanghai menyelenggarakan shalat Idul Fitri juga pada hari Jumat.

         "Kami menyelenggarakan shalat Idul Fitri di Wisma RI pada pagi ini," kata Konsul Jenderal RI untuk Shanghai Siti Nugaraha Mauludiah.

         Demikian pula dengan KJRI Guangzhou yang menyelenggarakan shalat Idul Fitri lebih dulu pada Jumat pagi.

         "Shalat Id akan dilaksanakan pagi ini pukul 08.00 (07.00 WIB)," kata Konsul Jenderal RI untuk Guangzhou Gustanto.

         Ribuan tenaga kerja Indonesia di Hong Kong juga menggelar Shalat Idul Fitri pada Jumat dengan difasilitasi KJRI setempat.

         "Selain di Victoria Park, kami juga menggelar shalat Id di beberapa tempat lain," kata Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Tri Tharyat.

         Tidak ketinggalan pula dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei yang memfasilitasi penyelenggaraan shalat Idul Fitri di 23 tempat yang tersebar di seluruh wilayah Taiwan.

         "Kami dan sejumlah ormas Islam Indonesia di Taiwan menyelenggarakan shalat Id pada hari Jumat," kata Kepala KDEI Taipei Robert J Bintaryo dalam surat keputusan bersama yang ditandatangani pucuk pimpinan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan, Majelis Taklim Yasin Taipei (MTYT), Keluarga Muslim Indonesia Taiwan (KMIT), dan Forum Mahasiswa Muslim Indonesia Taiwan (Formmit).
           
         Sementara itu, Kedutaan Besar RI di Beijing mengikuti keputusan pemerintah China melalui CIA untuk menyelenggarakan shalat Idul Fitri pada Sabtu (16/6) pagi. "Besok pagi shalat Idul Fitri digelar di halaman Wisma Indonesia mulai pukul 09.00 (08.00 WIB)," kata Koordinator Fungsi Protokol dan Kekonsuleran KBRI Beijing Ichsan Firdaus.


                                                                             Lebaran Jumat

Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam Indonesia di Taiwan menetapkan 1 Syawal 1439 Hijriah bertepatan dengan hari Jumat (15/6).

         "Untuk memenuhi keperluan umat Islam bagi WNI dan pekerja migran Indonesia di Taiwan dalam mengakhiri ibadah puasa Ramadhan, maka perlu menetapkan tanggal 1 Syawal 1439 H jatuh pada hari Jumat tanggal 15 Juni 2018," demikian surat Keputusan Bersama KDEI diterima Antara di Beijing, Kamis.

         Surat itu dibuta bersama Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan, Majelis Taklim Yasin Taipei (MTYT), Keluarga Muslim Indonesia Taiwan (KMIT), dan Forum Mahasiswa Muslim Indonesia Taiwan (Formmit).

         Penetapan tersebut mempertimbangkan data hisab untuk kondisi geografis Taiwan ang ditetapkan PCIM Taiwan tanggal 1 April 2018  bahwa ijtimak menjelang Syawal 1439 H terjadi pada hari Kamis tanggal 14 Juni 2018 M pukul 03:43:12 (UT+8).

         Ketetapan tersebut ditandatangani oleh Kepala KDEI Taipei Robert J Bintaryo dan sejumlah pucuk pimpinan ormas Islam Indonesia di Taiwan.

         Ketetapan tersebut akan disertai pula dengan jadwal salat Idul Fitri berikut 23 lokasi yang sudah mendapatkan izin dari pemerintah Taiwan.

         Selain di masjid-masjid di Taipei dan beberapa kota besar di Taiwan, salat Id juga diselenggarakan di beberapa tempat yang disewa secara khusus oleh para tenaga kerja Indonesia.

         Jumlah TKI yang tesebar di seluruh kabupaten/kota di Taiwan diperkirakan mencapai angka 250 ribu.

         Sesuai tradisi, pada hari Minggu pertama bulan Syawal, para TKI dengan didukung KDEI dan pemerintah setempat menggelar acara halal bi halal dengan mengundang pembicara dari Indonesia.

         Sementara itu Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) China, mengimbau warga nahdliyin mengikuti organisasi atau asosiasi Islam yang diakui oleh pemerintah setempat dalam menetapkan 1 Syawal 1439 Hijriah.

         "Surat edaran berisi imbauan tersebut sudah kami sebarkan kepada warga nadhliyin di seluruh wilayah Tiongkok," kata Katib Syuriah PCINU China, Su'udut Tasdiq kepada Antara di Beijing, Kamis.

         Ia mengimbau warga nahdliyin bertanya dan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh pengurus organisasi atau asosiasi Islam, baik di tingkat provinsi maupun pusat di China.

         "Perbedaan letak geografis berakibat pada perbedaan penentuan penanggalan di setiap wilayah sebagai dasar mengakhiri puasa Ramadhan dan pelaksanaan zakat fitrah," ujar kandidat Master Hukum Shanghai University of Finance and Economic.

         Oleh sebab itu, PCINU China juga mengimbau kepada seluruh warga nahdliyyin setempat menyegerakan zakat fitrah.

         Sementara itu, Asosiasi Islam China (CIA) diperkiarakan menetapkan 1 Syawal 1439 Hijiriah bertepatan dengan hari Sabtu (16/6).

         Meskipun demikian, beberapa Muslim di berbagai daerah di daratan Tiongkok itu akan mengakhiri puasa Ramadhan pada Kamis.

         Informasi yang dihimpun Antara menyebutkan bahwa beberapa masjid di Shanghai akan berlebaran pada Jumat (15/6), namun pelaksanaan salat Idul Fitri baru pada Sabtu (16/6) untuk mengikuti ketetapan pemrintah setempat.

         Hal yang sama juga dilakukan oleh pengurus Masjid Wuxi, Provinsi Jiangsu.

         "Kelihatannya semua masjid di China menggelar salat Id secara serentak pada 16 Juni 2018, tapi lebarannya sehari sebelumnya," kata Su'ud menambahkan.

Pewarta : M. Irfan Ilmie
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024