Tim Satgas Lantamal VI Makassar sisir lokasi korban banjir di Luwu
Makassar (ANTARA) - Tim Satgas Penanggulangan Bencana Lantamal VI Makassar bersama Tim SAR Gabungan menyisir wilayah yang terdampak banjir dan tanah longsor di Kecamatan Suli Barat Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu.
Komandan Yonmarhanlan VI (Danyonmarhanlan VI) Mayor Marinir Yusman Efendi melalui rilisnya yang diterima di Makassar Minggu mengatakan, medan yang dilalui oleh Tim SAR gabungan sangat luas dan sulit dijangkau.
Tim Satgas Penanggulangan Bencana Lantamal VI Makassar bersama Tim SAR gabungan yang terdiri atas Satgas Bencana TNI, Polri, dan BNNP itu menyisir wilayah darat dengan berjalan kaki dan sungai Suli menggunakan perahu karet.
"Oleh karena itu, tim Satgas dalam melaksanakan pencarian terbagi ada yang di darat dan juga ada yang menyusuri Sungai Suli," katanya.
Yusman menjelaskan, hingga saat ini Tim Satgas Penanggulangan Bencana Lantamal VI bersama Tim SAR Gabungan masih terus mencari para korban yang hilang akibat terbawa arus banjir atau pun tertimbun tanah longsor.
Penyisiran dilakukan dengan cara menyusuri jalan darat dan sungai, karena masih adanya beberapa korban yang dilaporkan hilang saat musibah terjadi pada Jumat (3/5).
"Kami masih berusaha keras dan apabila menemukan korban akan langsung didata, serta selanjutnya akan diserahkan ke pihak keluarga korban yang bersangkutan," kata Danyonmarhanlan VI.
Selanjutnya Tim Satgas Lantamal VI Makassar itu juga terus memonitor perkembangan yang terjadi di lapangan guna memantau dampak lanjutan yang masih berpotensi terjadi di samping terus mencari korban yang belum ditemukan.
Sebelumnya, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Sabtu, 4 Mei 2024, pukul 06.00 waktu setempat, tercatat 1.385 KK terdampak dan 115 jiwa mengungsi di beberapa masjid dan rumah keluarganya.
Kerugian materiil terdata kaji cepat antara lain sebanyak 1.867 unit rumah terdampak, 103 unit rumah rusak berat, 42 unit rumah hanyut, empat titik ruas jalan terdampak, satu unit jembatan terdampak, 14 unit kendaraan roda dua dan empat terdampak, serta lahan persawahan dan perkebunan warga terdampak.
BPBD Kabupaten Luwu, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, dan Tim Gabungan hingga saat ini masih terus melakukan pendataan di lapangan, serta evakuasi warga terdampak dan terus memonitor dampak banjir ini ke aparat kecamatan, kelurahan serta desa setempat guna melihat dan mengantisipasi dampak lanjutan yang masih berpotensi terjadi.
Komandan Yonmarhanlan VI (Danyonmarhanlan VI) Mayor Marinir Yusman Efendi melalui rilisnya yang diterima di Makassar Minggu mengatakan, medan yang dilalui oleh Tim SAR gabungan sangat luas dan sulit dijangkau.
Tim Satgas Penanggulangan Bencana Lantamal VI Makassar bersama Tim SAR gabungan yang terdiri atas Satgas Bencana TNI, Polri, dan BNNP itu menyisir wilayah darat dengan berjalan kaki dan sungai Suli menggunakan perahu karet.
"Oleh karena itu, tim Satgas dalam melaksanakan pencarian terbagi ada yang di darat dan juga ada yang menyusuri Sungai Suli," katanya.
Yusman menjelaskan, hingga saat ini Tim Satgas Penanggulangan Bencana Lantamal VI bersama Tim SAR Gabungan masih terus mencari para korban yang hilang akibat terbawa arus banjir atau pun tertimbun tanah longsor.
Penyisiran dilakukan dengan cara menyusuri jalan darat dan sungai, karena masih adanya beberapa korban yang dilaporkan hilang saat musibah terjadi pada Jumat (3/5).
"Kami masih berusaha keras dan apabila menemukan korban akan langsung didata, serta selanjutnya akan diserahkan ke pihak keluarga korban yang bersangkutan," kata Danyonmarhanlan VI.
Selanjutnya Tim Satgas Lantamal VI Makassar itu juga terus memonitor perkembangan yang terjadi di lapangan guna memantau dampak lanjutan yang masih berpotensi terjadi di samping terus mencari korban yang belum ditemukan.
Sebelumnya, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Sabtu, 4 Mei 2024, pukul 06.00 waktu setempat, tercatat 1.385 KK terdampak dan 115 jiwa mengungsi di beberapa masjid dan rumah keluarganya.
Kerugian materiil terdata kaji cepat antara lain sebanyak 1.867 unit rumah terdampak, 103 unit rumah rusak berat, 42 unit rumah hanyut, empat titik ruas jalan terdampak, satu unit jembatan terdampak, 14 unit kendaraan roda dua dan empat terdampak, serta lahan persawahan dan perkebunan warga terdampak.
BPBD Kabupaten Luwu, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, dan Tim Gabungan hingga saat ini masih terus melakukan pendataan di lapangan, serta evakuasi warga terdampak dan terus memonitor dampak banjir ini ke aparat kecamatan, kelurahan serta desa setempat guna melihat dan mengantisipasi dampak lanjutan yang masih berpotensi terjadi.