Mamuju (Antaranews Sulsel) - Puluhan penumpang arus balik terlantar di Pelabuhan Simboro, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Rabu malam.

Dari pantauan, para penumpang dengan tujuan Pelabuhan Kariangau, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur itu, terlihat menempati ruangan Kantin Pelabuhan Simboro Mamuju.

Para penumpang yang juga terdapat anak-anak dan bayi itu tidur di lantai kantin Pelabuhan Simboro Mamuju dengan beralaskan alat seadanya.

Bahkan, beberapa penumpang terlihat terpaksa tidur di kursi di luar kantin pelabuhan menggunakan kursi.

Tidak satupun petugas, baik dari kepolisian maupun pelabuhan yang terlihat berada di sekitar tempat para penumpang yang menginap di Pelabuhan Simboro Mamuju tersebut.

Juga tidak terlihat adanya posko arus mudik dan posko kesehatan pada arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2018 di Pelabuhan Simboro Mamuju.

"Kami tidak dapat tiket untuk berangkat hari ini (Rabu) dan tidak ada keluarga di Mamuju sehingga kami terpaksa menginap di pelabuhan bersama para penumpang lainnya yang juga tidak bisa berangkat," ujar salah seorang penumpang asal Kabupaten Polewali Mandar, Siyadi, ditemui di Pelabuhan Simboro Mamuju, Rabu malam.

Penumpang yang mengaku bekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit di Biduk-biduk Kabupaten Berau, Kalimantan Timur itu tiba Pelabuhan Simboro pada Rabu pagi sekitar pukul 09. 00 Wita.

"Saya dari Tinambung Polewali Mandar dan tiba di pelabuhan tadi pagi, tetapi loket sudah tutup dan katanya tiket sudah habis. Saya mudik tiga hari sebelum lebaran dan semestinya hari ini sudah berlayar tetapi karena tidak dapat tiket terpaksa harus menginap disini. Saya masih harus menempuh perjalanan sehari semalam dari Pelabuhan Kariangau Balikpapan menuju Biduk-biduk," kata Siyadi yang mengaku mudik bersama anak dan temannya.

Penumpang lainnya Usman, yang mengaku berasal dari Kabupaten Majene juga mengaku terpaksa menginap di Pelabuhan Simboro Mamuju, karena tidak dapat tiket.

"Saya tiba di pelabuhan pukul 15. 00 Wita dan tidak ada lagi tiket untuk pemberangkatan hari ini, padahal kapal feri berlayar sekitar pukul 15. 20 Wita. Saya bersama beberapa orang lainnya akhirnya dapat tiket untuk pemberangkatan besok. Karena tidak ada keluarga disini, saya juga harus menginap di pelabuhan," ucap Usman yang mengaku akan kembali ke Kabupaten Penajam Kaltim setelah mudik di kampung halamannya.

Semementara, Asri, penumpang asal Kabupaten Mamuju Tengah mengaku sudah menginap dua malam di Pelabuhan Simboro Mamuju karena tidak mendapatkan tiket.

"Ada sekitar 20 orang yang sudah menginap selama dua malam disini karena tidak dapat tiket. Kami dapat tiket untuk pemberangkatan besok, itupun loket dibuka hanya sekitar hampir satu jam," tutur Asri.

Para penumpang lainnya yang mengaku sudah dua malam menginap di Pelabuhan Simboro Mamuju merasa kecewa karena banyaknya calo yang beroperasi di pelabuhan.Bahkan, para calo menjual tiket jauh dari harga resmi, yakni hingga Rp350 ribu.

"Harga tiket resmi Rp160 ribu dan banyak calo yang jual mulai Rp250 sampai Rp350 ribu. Kami tidak dapat tiket hari ini padahal sudah menginap selama dua malam karena saat akan mengantre tiket tadi pagi, loket penjualan hanya dibuka sekitar setengah jam. Kami menduga, banyak calo justri yang mengantre tiket sementara kami penumpang tidak dapat," tutur Nurdin, penumpang asal Mamuju Utara yang mengaku akan kembali ke Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024