Makassar (Antaranews Sulsel) - Semua tahapan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK di Provinsi Sulawesi Selatan diundur setelah muncul sejumlah masalah dalam proses penerimaan yang seluruhnya menggunakan sistem daring atau"online" tersebut.

"Semua tahapan diundur, dan ini sudah kami komunikasikan ke sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel Irman Yasin Limpo di Makassar, Minggu.

Berdasarkan jadwal baru, maka proses pendaftaran dan verifikasi data bagi pendaftar jalur akademik, afirmasi, prestasi dan khusus untuk tingkat SMA, akan berlangsung hingga 3 Juli mendatang, dengan jadwal pengumuman 4 Juli, dan pendaftaran ulang mulai 5 hingga 7 Juli. Sedangkan pada jadwal awal proses pendaftaran dilakukan 27 hingga 30 Juni.

Sementara untuk jalur domisili, pendaftaran yang awalnya dibuka 2 hingga 7 Juli, diundur pada 9 hingga 12 Juli. Pengumuman akan dilakukan pada 13 Juli, dan pendaftaran ulang mulai 14 hingga 18 Juli.

Sedangkan untuk siswa SMK, pendaftaran jalur akademik, afirmasi, prestasi dan khusus dimulai 20 Juni hingga 3 Juli, pengumuman 4 Juli, dan pendaftaran ulang pada 5 hingga 7 Juli.

Kebijakan untuk mengundur seluruh proses PPDB ini, kata None, sapaan akrab Irman, dilakukan karena sejumlah masalah yang dihadapi Disdik. Masalah terbesar, menurut dia, adalah serangan hacker yang menyebabkan beberapa kali terjadi error yang memperlambat sistem.

"Kami adalah subdomain dari sulselprov. go.id. Hacker masuk dari sulselprov.go.id. Ada sekitar tujuh juta sampah yang berusaha dimasukkan oleh hacker berdasarkan rekam digital. Programmer kaget, panik, dan terjadi human error. Kalau database kami, tidak ada batasnya. Saat diserang sampah, semua data mengantre," bebernya.

Ia juga mengaku sudah melaporkan kepada Gubernur terkait kondisi yang ada. Selanjutnya, tim hukum Dinas Pendidikan Sulsel akan melaporkan ke Polda untuk ikut melacak hacker tersebut.

Dampak dari masalah ini, kata dia, pihaknya harus memverifikasi kembali data dari 6672 siswa yang telah dinyatakan lulus.

"Semoga hasilnya tidak merugikan orang lain. Kami juga akan mengambil formulir verifikasi di sekolah untuk mencocokkan. Dan kami akan umumkan ulang. Kami minta waktu empat hari. Kami akan cocokkan formulir verifikasi dengan digital untuk membuktikan data valid atau tidak," tambahnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024