Polewali (Antaranews Sulsel) - Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar mengatakan Polewali Mandar International Folk and Art Festival (Pifaf) 2018 menjadi ruang ekspresi para seniman di daerah itu.
"Pifaf 2018 lebih dominan dan fokus ke kegiatan interaksi, edukasi dan reaksi lebih mengarah kepada kegiatan edukasi melalui diskusi dan kajian seni budaya antarbangsa-bangsa serta kegiatan `workshop` yang akan dilaksanakan di kampus dan sekolah," kata dia pada pembukaan Pifaf 2018 di Polewali Mandar, Rabu.
Festival yang digelar di Kabupaten Polewali Mandar, antara lain berupa karnaval dikuti tujuh negara peserta, di antaranya Latvia, Meksiko, China Taipe, Kroasia, Thailand, dan Indonesia.
Selain itu, dihadiri sejumlah tokoh, politikus, pejabat, termasuk perwakilan dari Kementerian Pariwisata RI dan Wali Kota Velica Gorika City Republika Kroasia Drazen Barisic.
Peserta dari tujuh negara, termasuk tuan rumah Indonesia, di antaranya Thailand 26 orang, Cina Taipei 15 orang, Kroasia 34 orang, Polandia 25 orang, Meksiko 26 orang, dan Latvia 19 orang.
Kegiatan itu juga dirangkai dengan Polewali Mandar Expo VI 2018 yang berlangsung selama 1-6 Agustus 2018 dengan mengangkat tema "Kenalkan Negeri Lestarikan Tradisi".
Sebanyak 30 sanggar seni se-Kabupaten Polewali Mandar turut berpartisipasi dalam acara itu sebagai upaya memperkenalkan dan menjaga serta melestarikan budaya setempat.
Bupati Andi Ibrahim Masdar mengatakan dengan fungsi interaksi budaya, perhelatan Pifaf juga menjadi ruang ekspresi seniman tradisional di daerah itu.
Setelah Pifaf, katanya, beberapa festival juga akan dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar, yakni pada minggu pertama Oktober 2018 pergelaran ekspresi pemuda dan kreativitas pemuda sebagai rangkaian dari Kirab Pemuda Nasional oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dalam acara itu, Polewali Mandar sebagai titik singgah.
Selain itu, HUT Ke-59 Kabupaten Polewali Mandar9, Festival Budaya Ke-14 dirangkai dengan Pameran Pembangunan Pasar Rakyat 2018.
Semua kegiatan itu, kata dia, untuk mendukung Polewali Mandar sebagai bagian dari 100 agenda daerah tujuan wisata.
"Pifaf 2018 lebih dominan dan fokus ke kegiatan interaksi, edukasi dan reaksi lebih mengarah kepada kegiatan edukasi melalui diskusi dan kajian seni budaya antarbangsa-bangsa serta kegiatan `workshop` yang akan dilaksanakan di kampus dan sekolah," kata dia pada pembukaan Pifaf 2018 di Polewali Mandar, Rabu.
Festival yang digelar di Kabupaten Polewali Mandar, antara lain berupa karnaval dikuti tujuh negara peserta, di antaranya Latvia, Meksiko, China Taipe, Kroasia, Thailand, dan Indonesia.
Selain itu, dihadiri sejumlah tokoh, politikus, pejabat, termasuk perwakilan dari Kementerian Pariwisata RI dan Wali Kota Velica Gorika City Republika Kroasia Drazen Barisic.
Peserta dari tujuh negara, termasuk tuan rumah Indonesia, di antaranya Thailand 26 orang, Cina Taipei 15 orang, Kroasia 34 orang, Polandia 25 orang, Meksiko 26 orang, dan Latvia 19 orang.
Kegiatan itu juga dirangkai dengan Polewali Mandar Expo VI 2018 yang berlangsung selama 1-6 Agustus 2018 dengan mengangkat tema "Kenalkan Negeri Lestarikan Tradisi".
Sebanyak 30 sanggar seni se-Kabupaten Polewali Mandar turut berpartisipasi dalam acara itu sebagai upaya memperkenalkan dan menjaga serta melestarikan budaya setempat.
Bupati Andi Ibrahim Masdar mengatakan dengan fungsi interaksi budaya, perhelatan Pifaf juga menjadi ruang ekspresi seniman tradisional di daerah itu.
Setelah Pifaf, katanya, beberapa festival juga akan dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar, yakni pada minggu pertama Oktober 2018 pergelaran ekspresi pemuda dan kreativitas pemuda sebagai rangkaian dari Kirab Pemuda Nasional oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dalam acara itu, Polewali Mandar sebagai titik singgah.
Selain itu, HUT Ke-59 Kabupaten Polewali Mandar9, Festival Budaya Ke-14 dirangkai dengan Pameran Pembangunan Pasar Rakyat 2018.
Semua kegiatan itu, kata dia, untuk mendukung Polewali Mandar sebagai bagian dari 100 agenda daerah tujuan wisata.