Gianyar, Bali (Antaranews Sulsel) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerja sama dengan Pemprov Bali untuk mengembangkan tenun songket bermotif khas kolaborasi kedua daerah tersebut dengan sebutan "Songket Bali Magis (Makassar-Bugis)".

"Bali Magis ini diharapkan menunjukkan ikatan secara budaya, antara Bali dengan Bugis-Makassar dalam satu desain tenun songket yang akan dikembangkan," kata Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua pemerintah daerah tersebut di Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu.

Dalam nota kesepahaman yang ditandatangani kedua belah pihak itu, Pemprov Sulsel akan menyiapkan bahan baku setengah jadi dalam bentuk benang sutera, sumber daya manusia (SDM) untuk dilatih, dan sarana promosi dan pemasaran di Sulsel dan Bali.

Sedangkan Pemprov Bali akan menyiapkan desain khusus yang merupakan kolaborasi antara motif khas Sulsel dan Bali, menerima dan menampung SDM untuk dilatih dalam proses penenunan dengan pola magang, serta memasarkan produk tenun dan songket di Bali dan di luar Bali.

Kerja sama pengembangan Songket Bali Magis ini, kata Soni, bertujuan untuk meningkatkan kaitan budaya antara Bali dan Sulsel, serta meningkatkan keterampilan dalam membuat tenun songket corak baru tersebut.

"Produk tenun corak baru ini juga menjadi bukti bahwa kita tidak kering ide dan terus mencari inovasi baru agar peninggalan leluhur tetap terpelihara di era digital ini," kata Soni.

Selain itu, lanjut dia, dari segi tata niaga, kerja sama ini akan mendukung pengembangan perekonomian khususnya bagi usaha menengah kecil mikro (UMKM) pertenunan. "Ini juga akan membantu menyerap tenaga kerja," imbuhnya.

Menurut Soni, nota kesepahaman ini harus segera ditindaklanjuti secara teknis, misalnya dengan membuat perjanjian kerja sama untuk meningkatkan keterampilan penenun Sulsel melalui program magang atau mendatangkan instruktur dari Bali ke Sulsel. "Semua ini atas beban biaya Pemprov Sulsel yang akan diakomodasi melalui APBD Perubahan 2018," kata dia.

Pada kesempatan tersebut Pemilik ?House of Marsya di Bali, Tjokorda Ngurah Agung Kusumayudha, menyatakan kagum kepada Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono yang mencintai Bali.

Sebelumnya, kata Kusumayudha, saat Soni sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta dan Sulawesi Utara juga telah menggagas kerja sama budaya dengan Provinsi Bali. "Saya kenal dengan Pak Sumarsono sudah cukup lama. Kami sama-sama dilantik sebagai tokoh kehormatan Betawi," tuturnya.

Ia berharap, motif tenun dan songket Bali Magis ini bisa menjadi motif baru yang diminati, dan bisa bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan Kepala Dinas Perindustrian Sulsel Ahmadi Akil dan Kepala Dinas Perindustrian Bali I Putu Astawa, disaksikan Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono. Perajin menyelesaikan proses pembuatan kain Tenun dan Songket di Pertenunan Putri Ayu, Gianyar, Bali, Sabtu (11/8). Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali berkolaborasi dengan desainer Anna Mariana mengembangkan Tenun dan Songket kolaborasi motif "Bali Magis" (Bali-Makassar Bugis). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj/18)

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024