Makassar (Antaranews Sulsel) - Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyebut Kota Makassar berada di ibu kota Provisi Sulawesi Selatan merupakan salah satu kota bersejarah dan menyimpan seni budaya serta memiliki kuliner yang beragam.

"Kami sangat takjub melihat Kota Makassar yang memiliki bangunan bersejarah seperti Benteng Rotterdam yang merupakan bekas peninggalan Belada yang telah berusia sekitar 300 tahun," papar Ketua Kelompok Pria SMN Sumbar, Alex Pabilo di Anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu.

Menurut dia, tidak hanya Fort Rotterdam menyimpan sejarah, ternyata ada pahlawan nasional Pangeran Dipenogoro juga pernah dipenjara di benteng tersebut hingga dimakamkan di Makassar.

Selain itu ketenaran Sultan Hasanuddin sebagai pahlawan nasional asal Sulsel juga diabadikan dengan patung khusus sedang menunggang kuda berdiri kokoh di depan benteng tersebut.

Selain Fort Rotterdam, lanjut dia, di Makassar juga kaya dengan seni tarian yang terus dilestarikan anak muda di daerah ini, dan peserta SMN tersebut juga mendapatkan kesempatan berlatih tarian di Sanggar Seni Celebes di Kompleks BPH Makassar Jalan Talasalapang.

Alex yang merupakan siswa SMAN Batu Sangkar Kabupaten Tanah Datar ini juga memuji tempat publik space atau ruang terbuka di sepanjang empat anjungan Pantai Losari yang areanya cukup luas dan sangat padat pengunjung.

"Hanya saja kondisi cuaca Makassar dengan Padang agak sedikit berbeda. Kalau di sini (Makassar) agak panas dibanding Padang," ujarnya seraya menambahkan dirinya selama ini mengetahui Pantai Losari melalui siaran televisi, dan sekarang bisa melihat langsung.

Ia juga menyayangkan pemandangan Pantai Losari yang menarik ini masih disuguhi sedikit limbah sampah yang berserahkan di bibir pantai, terutama sekitar kawasan perairan masjid terapung.

Hal senada dikemukakan Ketua Kelompok Wanita SMN Sumbar, Askina dengan menilai bahwa Makassar adalah kota yang memiliki sejarah panjang tentang perjuangan tentang kisah Pangeran Dipenegoro dan Sultan Hasanuddin.

"Bangunan tua Benteng Rotterdam yang dibangun zaman penjajahan Belanda masih tetap dijaga dan dilestarikan. Ini adalah ikon Kota Makassar sebagai salah satu kota bersejarah di Tanah Air," ujarnya.

Askina menyinggung seni dan budaya di Makassar cukup beragam. Bahkan usai dia mengikuti latihan tari tradisonal yakni tari Karannuang (kegembiraan) dari instruktur Sanggar Tari Celebes, dirinya bersama peserta SMN lainnya cepat beradaptai untuk menguasai tarian khas daerah itu.

"Alhamdulillah, setelah latihan dua jam kami mulai paham dan mengerti gerakan tarian dengan menggunakan alat kipas," ujar siswa SMKN 3 Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumbar ini.

Ia juga memuji keindahan Pantai Losari yang cukup luas dan padat pengunjung.

Sementara peserta SMN lainnya, Askia dari SMAN Padang Panjang menilai Kota Makassar mempunyai cerita budaya dan sejarah serta kaya sajian kuliner khas yang menggugah selera konsumen.

"Kami melihat Makassar sebagai kota budaya dan bersejarah. Kami juga sempat menikmati suguhan makanan khas Pallu Basa,dan rasanya memang luar biasa," beber dia.

Kegiatan SMN merupakan program Kementerian BUMN melalui kegiatan BUMN Hadir untuk Negeri (BHUN) tahun yang dilaksanakan serentak secara nasional.

Untuk wilayah Sulsel, PT Semen Indonesia bertindak sebagai koordinator pelaksanaan BHUN 2018 dibantu PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) dan PT Industri Kapal Indonesia (IKI) untuk memberikan dukungan penuh atas kesuksesan kegiatan tersebut.

Selama di Sulsel peserta SMN asal Sumbar juga akan mengikuti Bela Negara selama 2 hari bersama TNI, kunjungan ke Benteng Somba Opu, wisata alam Bantimurung, sekolah unggul SMAN Malino, lokasi rumah kreatif dan RKB, trans studi, pabrik PT IKI dan PT Semen Tonasa, serta Perpustakaan Daerah dan kegiatan Bedah Buku.

Selanjutnya, peserta SMN ini akan mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2018 di Kabupaten Jeneponto, Sulsel.

Sebelumnya PT Semen Indonesia selaku PIC BHUN 2018 di Sulsel juga telah memberangkatkan peserta SMN asal Sulsel ke Sumbar, yang diawali dengan berbagai kegiatan pembekalan seperti pemahaman wawasan nasionalisme, seni dan budaya oleh PT Semen Indonesia, wawasan kepribadian oleh motivator, serta pelatihan penulisan jurnalistik dan pemahaman medsos dari Perum LKBN ANTARA.
  Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) berkunjung di area publik anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (12/8). (Foto ANTARA/Darwin Fatir/18)

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024