Gowa (Antaranews Sulsel) - Jamaah An-Nadzir Gowa merayakan Idul Adha 1439 hijirah dengan melaksanakan salat Ied, Selasa atau lebih awal dari penetapan pemerintah yang jatuh pada Rabu 22 Agustus 2018.

Salat Ied tersebut dipimpin ustadz Lukman A Bakti dilaksanakan di Masjid Baitul Muqaddis, tepatnya di Perkampungan Mukmin An-nadzir, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Dikutip dalam khotbahnya, Lukman menyampaikan tentang ketulusan Nabi Ibrahim akan perintah Allah SWT dengan mengorbankan anaknya, Nabi Ismail untuk disembelih.

"Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih anaknya Nabi Ismail, karena itu perintah Allah maka sang anak pun menurut, tetapi Allah berkehendak lain saat akan disembelih, Allah menggantinya dengan seekor kambing," tuturnya.

Pemimpin jamaah An-Nadzir ini mengemukakan, dengan kejadian itu maka umat islam menjadikannya sebagai rujukan untuk melaksanakan hari raya ?Idul Adha atau dikenal Idul kurban.

Selain itu, tidak hanya di Kabupaten Gowa, jamaah An-Nadzir diberbagai daerah di Indonesia juga berlebaran dan melakukan salat Ied. ?

Usai melaksanakan salat, Lukman mengatakan alasan berlebaran lebih awal karena selain telah dilaksanakan wukuf di Arafah, Arab Saudi, juga berdasarkan pengamatan tanda-tanda alam dengan acuan bulan Dzulhijjah masuk pada Sabtu, 11 Agustus 2018.?

Tidak hanya itu, terjadi pasang air laut pada pukul 13.30 WITA dan perpisahan bulan sehingga puncak air pasang laut terjadi.?

"Kami memang selalu berpatokan pada tanda-tanda alam dengan pengamatan, sehingga hari ini kami memilih berlebaran lebih awal meskipun pemerintah menetapkan lebaran besok," katanya.?

Untuk hewan kurban, sebut dia disiapkan tiga ekor sapi untuk nantinya disembelih dan dibagikan kepada jamaah dan warga kurang mampu. 

"Kita sudah siapkan tiga ekor, dua ekor hari ini dipotong dan besoknya satu ekor juga akan dipotong untuk dibagikan kepada yang berhak," tambahnya.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024