Gorontalo (ANTARA Sulsel) - Bayi berkepala dua yang baru dilahirkan oleh Lun Tuu (21), warga Kelurahan Bulotadaa Barat, Kota Gorontalo di Rumah Sakit Aloei Saboe akhirnya meninggal dunia, kata Beby Duto di Gorontalo, Kamis.

Bidan yang membantu persalinan itu, menjelaskan, bayi tersebut hanya memiliki dua tangan dan dua kaki serta satu kelamin, namun memiliki dua kepala yang utuh dengan dua telinga, mata dan satu hidung.

Selain itu jumlah organ dalam bayi itu seperti jantung, hati dan lambung ternyata hanya ada satu.

Awalnya empat dokter yang menangani persalinan tersebut, tak mengetahui bahwa bayi berkepala dua, karena sang ibu belum pernah memeriksakan kandungannya di dokter kandungan.

"Kepala bayi yang satu sudah keluar, namun tubuhnya tak bisa keluar sehingga dokter mengira ada benjolan di dada bayi," kata Beby Duto.

Ia menjelaskan, saat sang ibu memberi tahu bahwa sebenarnya bayi tersebut punya dua kepala, dokter akhirnya melakukan "craniotomy", dengan menghancurkan satu kepala bayi agar tubuhnya bisa keluar.

Sementara itu, orang tua bayi tersebut, Lun, mengaku sangat terpukul dengan kejadian yang menimpanya bayinya itu.

Selain malu, ia juga sedih karena sebelumnya juga telah kehilangan suami yang meninggal dua bulan lalu.

Kelahiran bayi itu sempat menghebohkan warga Bulotadaa Barat, yang berbondong-bondong mendatangi rumah duka.

Ibu bayi tersebut hingga kini masih dirawat intensif di RS Aloei Saboe, karena mengalami luka dan trauma atas kejadian itu.

Kasus kelahiran dengan dua kepala itu sebenarnya merupakan kasus bayi kembar yang organnya gagal terpisah secara sempurna saat proses kehamilan.

(T.D015/B013)



Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024