Makassar (Antaranews Sulsel) - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto segera melakukan perombakan kabinet dengan melaksananan mutasi terhadap sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Kota dan Direktur Perusahaan Daerah (Perusda) dalam waktu dekat.

"Kemungkinan akan saya reshuffle (perombakan) Perusda yang tidak bisa menghasilkan apa-apa dan SKPD. Hanya PDAM yang bisa mendapatkan pendapatan," tegas Danny Pomanto di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Hal tersebut terkait dengan kurangnya pemasukan pendapatan dari Perusda serta kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dinilai kurang maksimal melayani masyarakat.

Dirinya menegaskan segera mengeser sejumlah pejabat yang dianggap memiliki catatan buruk dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, apalagi terindikasi ikut melakukan Pungutan Liar (Pungli) serta diduga terlibat kasus korupsi.

"Kalau terindikasi apalagi terlibat kasus Pungli dan diduga korupsi kita ganti termasuk kinerjanya tidak maksimal serta masuk kategori buruk," beber dia.

Saat ditanyakan SKPD dan Perusda apa yang akan di geser, kata dia, belum membeberkan hal tersebut, namun dirinya memastikan dalam waktu tidak terlalu lama, perombakan kabinetnya segera dilaksanakan.

Danny juga menyinggung sejumlah direksi Perusda dinilai selama menjalankan amanahnya belum maksimal. Ini terbukti pada beberapa instruksi disampaikan tidak dijalankan salah satunya terkait pendapatan parkir.

"Saya mohon maaf, PD Parkir saya anggap gagal. Dari dulu saya kasih tahu dan saya sudah indentifikasi, lebih dari 96 titik memakai bahu jalan untuk kepentingan parkir komersial harusnya disewakan mahal, tapi tidak dijalankan," ungkapnya.

Ini bertujuan, lanjutnya, supaya parkir kendaraan disitu tidak lama. Kalau perlu di jual satu kavling Rp100 ribu per dua jam, yang membayar bukan pemilik rumah atau bangunan, tapi pemilik mobil agar tidak menjadi sumber kemacetan, mengingat jumlah kendaraan di Makassar terus bertambah.

Danny kembali mengisyarakatkan mutasi jabatan sebelum pelaksanaan Makassar Eight Festival and Forum (F8) yang dijadwalkan pada 10 Oktober 2018 dan diisi kabinet baru. Dia berharap nantinya bekerja dengan orang tepat hingga masa akhir jabatannya.

"Ditunggu saja, apalagi kita punya banyak agenda penting seperti F8 dan HUT Kota Makassar. Orang tidak bisa bekerja kalau tidak jelas," katanya.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024