Makassar (Antaranews Sulsel) - Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polrestabes Makassar menembak mati pelaku pencurian dan kekerasan setelah menikam polisi saat akan ditangkap.

"Pelaku sudah dikepung oleh warga dan saat akan ditangkap, pelaku melakukan perlawanan dan menyerang polisi hingga melukai tangan dan leher," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Irwan Anwar, di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan, pelaku Kemal (25) yang mempunyai daftar catatan hitam itu menjadi target operasi dari anggota kepolisian setempat, setelah banyak laporan masyarakat mengenai tindak kekerasan jalanan tersebut.

Kombes Anwar menyatakan pelaku saat akan ditangkap, Jumat pagi, menolak untuk dibawa ke Mapolrestabes Makassar dan terus melajukan kendaraannya hingga akhirnya berhasil dicegat di Jalan Pelita Makassar.

Setelah anggota berusaha meminta dengan baik agar pelaku menyerahkan diri, pelaku Kemal menolak dan mengeluarkan senjata tajam jenis badik (senjata khas Sulsel) dan langsung menyerang polisi.

"Awalnya diminta dengan baik, tapi menolak dan langsung menyerang anggota. Masyarakat yang ikut dalam penangkapan itu juga membantu anggota hingga akhirnya anggota lainnya menembak dadanya karena sudah tidak terkendali," katanya lagi.

Kombes Anwar menerangkan sebelum tembakan diarahkan ke tubuh korban, anggota kepolisian setempat sempat mengeluarkan tembakan peringatan ke udara, namun tidak dihiraukan hingga akhirnya menembak bagian dadanya.

Ia menyatakan, pelaku merupakan residivis kasus pencurian dengan keekrasan dengan sejumlah tempat kejadian perkara (TKP) di Kota Makassar. Tersangka ini dikenal sebagai kapten dalam kelompok begal tersebut.

"Pemberantasan pelaku tindak kriminal ini digelar serentak seluruh jajaran polsek dan dikenal dengan sandi Ops Sikat Pallawa," ujarnya pula.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024