Barru (Antaranews Sulsel) - Puluhan masyarakat yang tinggal di bibir pantai di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, memilih untuk meninggalkan rumah mereka dan menuju ke tempat yang lebih tinggi karena takut akan isu terjadi tsunami di wilayah tersebut.

Hania, salah seorang pemilik warung di sekitar jalan poros Kabupaten Barru atau trans-Sulawesi yang memang berdekatan dengan pantai, Senin, mengaku banyak dari mereka yang memilih meninggalkan warungnya karena takut terkena terjangan tsunami.  "Para pemilik rumah dan warung (di dekat pantai) memilih pergi ke tempat aman sejak subuh hari ini," katanya.

Hania menjelaskan, puluhan masyarakat itu sampai pukul 10.28 Wita, belum pulang ke tempat masing-masing. Bahkan warung-warung warga di Kabupaten Barru juga belum sempat ditutup. Dia memilih tetap tinggal karena tidak percaya dengan isu tsunami tersebut.

Sementara itu, Adi salah seorang warga di sekitar pantai Kabupaten Barru juga mengaku tidak percaya dengan isu tersebut. "Saya sempat melihat laut dan tidak ada apa-apa, normal saja. Namun memang ada juga warga yang memilih pergi dan sampai siang ini masih bertahan di daerah ketinggian," kata warga Jalangnge Kecamatan Mallusetasi, Barru tersebut.

Hal sama juga diakui warga lainnya Indrajaya yang justru mengaku pertama kali mendengar isu itu dari keluarganya di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. "Justru kami dengar pertama dari dari Pinrang, makanya kami antisipasi dan banyak pula yang sejak pagi menuju ke daerah yang lebih tinggi setelah mendengar isu tsunami,"ujarnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024