Makassar (Antaranews Sulsel) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI (Lantamal) telah memberangkatkan empat kapal perang KRI untuk membantu korban bencana gempa dan tsunami di Donggala-Palu, Sulawesi Tengah.

"Hingga hari keempat ini pascagempa, kami telah memberangkatkan empat kapal untuk mengangkut logistik dan sukarelawan ke Palu," kata Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono di Makassar, Senin.

Ia mengatakan empat kapal perang dikerahkan langsung untuk membantu mengangkut logistik maupun sukarelawan yang akan ke Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Pada pemberangkatan Senin (1/10), Lantamal VI telah memberangkatkan dua kapal perang yakni KRI Makassar-590 dan KAL Suluh Pari I-6-60 untuk membawa bantuan logistik masyarakat menuju dermaga Pantoloan, Palu.

"Dengan berangkatnya KAL Suluh Pari dan KRI Makassar ini, berarti pihak Lantamal VI telah memberangkatkan sebanyak empat Kapal TNI AL. Adapun sebelumnya yang telah berangkat membawa bantuan logistik yaitu KRI Layang-635, KRI Birang I-6-61," katanya.

Selain membawa bantuan logistik dari berbagai instansi pemerintah daerah maupun swasta serta masyarakat umum, KAL Suluh Pari juga membawa tim dari Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), Jakarta.

Laksma TNI Joko menyatakan Tim Pushidrosal ke Palu akan mempelajari struktur bawah laut di perairan sekitar daerah bencana alam gempa dan tsunami. "Kami pihak Lantamal VI akan memaksimalkan penyaluran bantuan logistik melalui jalur laut dari kota Makassar ini menuju ke daerah bencana gempa dan tsunami di Palu agar para korban di sana dapat segera menerima bantuan yang dapat meringankan beban mereka dalam hal logistik," ucapnya.

Sebelumnya Badan Meterologi , Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Makassar menyatakan gelombang gempa bumi yang terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah dan daerah sekitarnya berpengaruh ke Sulawesi Barat. Gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) terjadi pada Jumat sekitar pukul 17.02 WIB dengan pusat 0.18 Lintang Selatan 119.85 BT pada kedalaman 10 KM.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : M Darwin Fatir
Copyright © ANTARA 2024